Pendapatan Intiland Tumbuh 33%

NERACA

Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan pendapatan Rp603,3 miliar di kuartal I-2015, atau naik 33% dari posisi pendapatan Rp452,6 miliar di kuartal I-2014. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan, peningkatan pendapatan didorong oleh meningkatnya kontribusi pendapatan dari produk-produk di segmen mixed-use & high-rise.

Menurutnya, segmen ini memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp427,2 miliar atau 71% dari keseluruhan pendapatan,”Fokus pada segmen pengembangan mixed-use & high rise terbukti memberikan hasil positif bagi peningkatan kinerja penjualan," ujar Archied Noto Pradono.

Kata Archied, segmen pengembangan perumahan membukukan pendapatan Rp122,4 miliar, atau 20% dari keseluruhan pendapatan. Sebesar Rp53,6 miliar lainnya atau sembilan persen berasal dari kontribusi segmen properti investasi, seperti berasal dari penyewaan gedung perkantoran, pergudangan, golf, dan sarana olah raga.

Segmen kawasan industri belum mencatatkan pendapatan pada triwulan I tahun ini. Kondisi tersebut terutama disebabkan karena banyak investor yang cenderung wait and see karena kondisi perekonomian nasional yang belum stabil. Proyek South Quarter tercatat menjadi kontributor pendapatan terbesar mencapai Rp228,2 miliar atau 38%.

Kontributor terbesar berikutnya berasal dari kondominium 1Park Avenue dengan pendapatan Rp98,2 miliar atau 16% dan perumahan Serenia Hills dengan kontribusi sebesar Rp60,2 miliar atau 10%. Ditinjau berdasarkan tipenya, kontribusi pendapatan dari pengembangan (development income) mencapai Rp549,7 miliar atau 91%. Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) nilainya mencapai Rp53,6 miliar, atau memberikan kontribusi sembilan persen.

Perolehan laba kotor perseroan pada kuartal I-2015 mencapai Rp235,9 miliar, atau stabil dari hasil periode yang sama tahun lalu sebesar Rp235,7 miliar. Laba bersih perseroan tercatat Rp120,7 miliar, relatif stabil dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp121,5 miliar."Perolehan laba kotor yang cenderung stabil terutama disebabkan belum adanya penjualan dari segmen kawasan industri dan kenaikan beban pokok penjualan. Kondisi tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk fokus pada segmen pengembangan proyek-proyek mixed-use & high rise yang biaya pengembangannya lebih tinggi dibandingkan segmen pengembangan lainnya," kata Archied.

Manajemen perseroan melihat kondisi sektor properti nasional di 2015 masih cukup menantang. Salah satunya wacana perubahan peraturan perpajakan yang dinilai dapat memberatkan pertumbuhan sektor properti. Namun demikian manajemen optimistis bahwa perseroan masih dapat mencapai target pertumbuhan di tahun ini.

Perseroan telah menyiapkan sejumlah rencana strategis sebagai upaya untuk mempertahankan tren pertumbuhan usaha. Salah satunya yaitu menyiapkan sejumlah proyek baru yang rencananya diluncurkan pada tahun ini."Kami sedang melakukan finalisasi jadwal untuk meluncurkan proyek baru sambil menunggu momentum kondisi pasar kembali kondusif. Proyek-proyek tersebut antara lain merupakan pengembangan mixed-use & high rise serta perumahan baru di lokasi-lokasi strategis baik di Jakarta dan Surabaya," tutup Archied. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…