Gelar Rights Issue Rp 3,5 Triliun - Eksplorasi Tambang Antam Makin Leluasa

NERACA

Jakarta – Setelah mendapatkan persetujuan dari dewan terkait rencana aksi korporasinya menerbitkan saham baru atau rights issue, kini PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) makin leluasa dalam mengembangkan bisnisnya untuk menggenjot pendatan di tahun ini dan kedepannya.

Antam bakal menerbitkan right issue untuk mendanai proyek Feronikel Halmahera Timur senilai US$ 1,6-US$ 1,7 miliar dan proyek Anode Slime senilai US$40 juta,”Nilai right issue secara keseluruhan akan mencakup termasuk nilai penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun," tutur SVP Corporate Secretary Antam, Tri Hartono dakam siaran persnya di Jakarta, Rabu (29/4).

Disampaikan Tri, saat ini perseroan tengah dalam tahap persiapan pelaksanaan right issue yang akan dilaksanakan terutama untuk mendanai kedua proyek tersebut. Kendati dana right issue akan difokuskan untuk mendanai proyek tersebut, perseroan tetap berkomitmen melaksanakan dan tidak membatalkan rencana proyek-proyek pertumbuhan lainnya,”Seperti proyek smelter grade alumina Mempawah, proyek nickel pig iron & stainless steel, serta proyek nickel mixed hydroxide," tutur dia.

Tri menegaskan, terkait dengan informasi mengenai harga right issue perseroan sebesar Rp800, sesungguhnya hanya merupakan estimasi semata untuk perhitungan jumlah saham yang akan diterbitkan dan tidak mencerminkan harga sesungguhnya,”Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi setiap aksi korporasi yang dilakukan sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku,”paparnya.

Sebagai informasi, aksi korporasi Antam gelar right issue dilakukan seiring dengan pemberian PMN ke perseroan sebesar Rp3,5 triliun dan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai PMN. PMN akan diberikan dengan menyerap saham baru yang diterbitkan Antam.  Penyerapan dari negara, kata Tri, masih lebih besar dari yang ditawarkan kepada public,”Tahun ini jika sudah keluar dana PMN dari negara menyerap sebesar 65% sebesar Rp3,5 triliun, dan sisanya 35% ditawarkan ke publik atau Rp1,8 triliun," jelas Tri.

Sementara total dana yang dibutuhkan perseroan pada tahun ini sebesar Rp5,3 triliun, termasuk dari PMN. Tri bilang, pemerintah memastikan tidak akan melakukan privatisasi terhadap Antam. Hal ini menjawab tudingan politisi senior dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menyebutkan ada empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan diprivatisasi, diantaranya Antam.

Dia mengungkapkan, hingga saat ini jumlah kepemilikan modal dari negara masih sebesar 65%. Menurutnya, perserpsi yang menyebutkan Antam diprivatisasi adalah keliru. Berdasarkan kepemilikan negara yang masih lebih besar daripada swasta,”Itu sepertinya salah privatisasi, hanya dapat Penyertaan Modal Negara. Kepemilikan pemerintah tetap 65%. Istilahnya kita tidak diprivatisasi,”ungkapnya.

Lanjut Tri, tidak ada kepemilikan saham yang akan dilepas kepada pihak lain termasuk asing. Adapun porsi publik saat ini sebesar 35%,”Tidak ada dilepas ke asing, 35% milik publik, ya. Sisanya masih tetap mayoritas pemerintah. Publik bisa domestik, bisa luar (asing), yang jelas penyertaan modal terbesar dari negara tahun ini," jelas Tri. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…