Perdagangan Internasional - Genjot Ekspor Fesyen, Pemerintah Manfaatkan Internet

NERACA

Jakarta - Kementerian Perdagangan menyadari kekuatan internet dalam memajukan industri fesyen nasional. Promosi dari mulut ke mulut dan testimoni para  blogger di dunia maya dianggap menjadi kekuatan baru penyebaran fesyen di Tanah Air. Maka dari itu, Kemendag menyinergikan industri fesyen dan blogger agar industri fesyen makin mentereng. Dengan promosi melalui media sosial dan sinergi para  blogger, Kemendag meyakini ekspor produk fesyen makin meningkat.

"Promosi word of mouth dan testimoni melalui internet khususnya oleh blogger dapat menjadi salah satu alat keberhasilan pemasaran bisnis fesyen. Hal ini juga didukung tingginya pengguna internet di Indonesia," ungkap Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Simon Zelotes, seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (29/4).

Hasil riset E-Marketer menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia tahun 2014 mencapai 83,7 juta dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 112 juta pada 2017 atau menempati posisi ke-5 di dunia. "Ini peluang besar dalam mempromosikan dan meningkatkan pemasaran produk fesyen Indonesia melalui kolaborasi pelaku usaha dan pecinta fesyen," kata Simon Zelotes.

Dengan potensi baik dari sisi desainer yang kreatif dan keberagaman budaya yang menjadi sumber inspirasi, Simon yakin kolaborasi yang lebih besar antara desainer dan blogger akan sukses mengamankan pasar dalam negeri dan mempromosikan produk fesyen Indonesia ke luar negeri.

Kemendag bercita-cita menjadikan produk fesyen Indonesia yang terdepan di kawasan regional dan di tingkat global. Pada 2014 nilai ekspor produk fesyen Indonesia mencapai USD 13,93 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor pakaian jadi menyumbang pangsa terbesar selama 2014, yaitu 55,15% senilai USD 7,68 miliar, diikuti alas kaki USD 4,1 miliar, dan perhiasan USD 2,13 miliar. Dilihat dari tren pertumbuhannya, ekspor produk fesyen selama periode 2010-2014 mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,27% per tahun.

Adapun negara tujuan ekspor fesyen Indonesia tahun 2014 adalah Amerika Serikat dengan nilai USD 4,9 miliar (35,64%), Jepang USD 942 juta (6,76%), Jerman USD 827 juta (5,94%), Uni Emirat Arab USD 657 juta (4,72%), dan Afrika Selatan USD 596 juta (4,28%).

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag, Sulistyawati merasa optimistis ekspor produk fesyen Indonesia akan terus tumbuh positif, dimana tercatat nilai ekspor produk tersebut pada Januari-November 2014 meningkat 16,59% dibanding periode yang sama 2013. "Pada 2013, nilai ekspor produk fesyen Indonesia sebesar USD 11,78 miliar, sementara pada periode Januari-November 2014, nilai ekspor fesyen sudah mencapai USD 12,51 miliar," katanya.

Hal tersebut diungkapkan Sulistyawati dalam jumpa pers Indonesia Fashion Week (IFW) 2015, dimana dia menambahkan berdasarkan hal tersebut, pihaknya merasa optimistis ekspor fesyen Indonesia terus tumbuh seiring pertumbuhan positif ekspor fesyen di dunia.

Pada kesempatan itu, Sulistyawati menyatakan bahwa Kemendag akan memfasilitasi 40 booth dari 160 booth yang ada di Zona Fesyen Muslim. "Pasar fesyen muslim dunia kini tidak hanya mencakup wilayah Timur Tengah dan Afrika, namun juga Amerika dan Eropa. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki modal dasar mengembangkan fesyen muslim Indonesia," ujar Sulistyawati.

Sulistyawati menambahkan modal untuk mengembangkan fesyen muslim Indonesia tersebut juga didukung dengan bertumbuhnya komunitas fesyen muslim. Indonesia juga berpotensi menjadi hub produk fesyen muslim, khususnya di ASEAN. "Fesyen muslim Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan, baik dari segi bahan baku, keragaman budaya, sumber daya manusia maupun pasar produk," tambah Sulistyawati.

Dukungan UU

Ketua DPD Irman Gusman mendorong kemajuan ekonomi kreatif terutama dalam industri pakaian atau fesyen. Menurutnya, industri mode dalam negeri memiliki potensi yang besar. Fesyen dipandangnya memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. “Industri apparel (pakaian) kita sekarang telah mengalami perputaran ekonomi mencapai Rp 300 triliun atau 30 persen dari total industri kreatif,” kata Irman Gusman.

Irman menambahkan, industri ini juga mampu menyerap empat juta tenaga kerja dengan nilai ekspor mencapai Rp 144 triliun per tahun. Di tingkat legislatif, Irman mengatakan, dukungan terhadap industri fesyen diwujudkan dalam pengajuan rancangan Undang-Undang (RUU) Ekonomi Kreatif yang diajukan DPD kepada DPR. RUU ini masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) 2015-2019.

Menurut Irman untuk mengembangkan industri kreatif, khususnya bidang fashion, diperlukan suatu grand design pengembangan industri kreatif bidang fashion. "Saya menantang kepada kita semua, insan fashion dan para desainer untuk menciptakan desain-desain baru yang dapat menarik minat pasar global," ujarnya.

Irman menambahkan pengembangan industri fashion dan ekonomi kreatif jika dilakukan secara konsisten akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, menurunkan angka kemiskinan dan memperkuat daya saing industri nasional.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…