Soal Mekanisme Pasar

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Industri dan Perdagangan

 

Hukum pasar berjalan berdasarkan pada mekanisme penawaran dan permintaan. Ketika penawaran berlebih permintaan berkurang, maka harga barang pada umumnya akan mengalami penurunan. Tetapi bila terjadi keadaan yang sebaliknya, maka harga akan naik. Begitulah hukum pasar bekerja dalam lingkungan persaingan yang sempurna.

Negeri ini sering dikejutkan dengan adanya kenaikan harga barang kebutuhan pokok seperti beras, bawang, cabe, ikan, daging, dan sebagainya. Kenaikan harga dianggap sebuah musibah, dan penurunan harga dapat dianggap berkah karena beban hidup kita akan terbantu, sehingga pendapatan masyarakat masih bisa disisihkan untuk mencukupi kebutuhan yang lain (kebutuhan skunder misalnya), dan bisa untuk sedikit ditabung.

Teorinya seperti itu gambaran sederhanya, namun pada realitasnya tidak selalu terjadi seperti apa yang terjadi dalam teorinya.Mekanisme pasar, khususnya di dalam negeri ada saja yang selalu membuat distorsi yang disengaja maupun tidak disengaja. Yang sengaja pasti ada pihak yang mempengaruhi, yaitu sejumlah pedagang yang memiliki kekuatan modal dan infrastruktur pasar.

Mereka ini pada umumnya adalah pedagang besar yang mampu mengendalikan distribusi barang agar harga tidak turun demi mempertahankan tingkat keuntungan. Mereka dapat menimbun barang sesuai dengan instink dagangnya karena mereka mempunyai infrastruktur pasar yang memadai seperti likuiditas, fasilitas gudang, dan lemari pendingin.

Pada level pedagang kecil menengah sudah pasti mereka tidak punya kekuatan untuk ikut mengendalikan harga seperti pedagang besar. Mereka tidak mampu mendistorsi pasar secara signifikan karena tidak mempunyai kekuatan modal dan infrastruktur pasar. Para pedagang kecil menengah di pasar yang dipentingkan adalah hari ini dapat berapa, dan hari ini pula pendapatan yang diperoleh bisa untuk membayar keperluan apa.

Karena perilakunya seperti itu, dan kekuatan untuk mempengaruhi pasar nyaris tidak ada, maka sejatinya mekanisme pasar itu benar-benar hanya terjadi di lapis bawah. Mereka bisa bekerja di atas rel mekanisme pasar seperti apa adanya. Dengan kejujuran yang dimiliki,mereka akan menjual barang dagangannya sesuai hukum pasar. Saat harga naik mereka akan menaikkan harga, dan pada saat turun mereka akan segera  menurunkan harga barang dagangannya di pasar.

Pedagang  kecil dan menengah di pasar lebih mementingkan prinsip survival business, sedangkan para pedagang besar yang umumnya bermain di jaringan distribusi, lebih mampu menjalankan prinsip profit management. Dalam situasi yang demikian,maka kerugian hakekatnya harus bisa ditekan seminimal mungkin pada level pedagang besar,tetapi pada pedagang kecil dan menengah kerugian kecil atau besar pasti terpaksa harus mereka pikul karena mereka tidak punya instrumen pengendalian resiko seperti pedagang besar. Jangan heran kalau populasi pedagang kecil menengah bekerja dalam lingkungan yang amat keras persaingannya, dan hidup dalam suasana patah tumbuh hilang berganti.

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…