Tumbuh 11% - Investasi Emas Terus Gemuk Sampai Akhir 2015

 

 

Kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) akan mengalami perbaikan, sehingga investasi emas masih cukup menarik. Lebih dari itu, harga emas diprediksi naik 11 persen sampai akhir tahun 2015.

NERACA

"Tahun depan bisa naik 11 persen, bisa mencapai USD1.300 per troy," ujar Perencana Keuangan dari Salama Mitra Investa, Endy Kurniawan di Jakarta.

 
Menurut Endy, memang harga emas belum sempat menggembirakan. Hal itu dikarenakan investor memiliki ekspektasi yang tinggi di awal tahun ini. Pada akhirnya, harga emas jatuh di pertengahan tahun ini.

Dia menegaskan, saat ini akhirnya harga emas mengalami penguatan kembali di harga Rp460 ribu per gram. "Kami prediksi akhir tahun harga emas menyentuh Rp500 ribu per gram atau setara USD1.300 per troy," tukasnya.

Menurut Endy, hingga saat ini konsumsi emas masyarakat Indonesia cukup besar mencapai 50 ton per tahun. Angka ini tertinggal jauh sebesar 78 ton per tahun dari yang didapatkan oleh Vietnam.

Ditambahkannya, pada saatnya nanti masyarakat Indonesia bisa mengkonsumsi diatas 100 ton per tahun. Sehingga bisa memengaruhi harga emas dunia.

Sedangkan Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank, sedikit lebih optimis tentang pasar emas untuk tahun 2015 dibandingkan dengan analis lainnya. Hansen mengatakan harga emas bisa berada pada posisi US$ 1.250 per ounce di tahun depan. Tapi untuk mencapai itu, harga emas harus berjuang dalam jangka pendek karena bahkan bisa menembus posisi terendah di 2014 dalam beberapa bulan mendatang.

Sebab itu, Hansen mendesak investor untuk tidak mengesampingkan investasi emas sebagai safe haven. Permintaan emas bisa membantu pasar emas pada awal 2015 sebagai imbas krisis ekonomi di Rusia dan Eropa.

Hansen memperkirakan bahwa harga emas bisa jatuh ke posisi US$ 1.100 atau bahkan US$ 1.080 per ounce pada awal 2015 di tengah tekanan dolar AS. Permintaan untuk komoditas berdenominasi dolar seperti emas biasanya melemah pada penguatan greenback karena membuat logam lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, menurunkan daya tarik lindung nilai tersebut.

"Saya masih berpikir kita akan berakhir lebih tinggi berdasarkan yang akhir 2015. Sebagian besar kelemahan akan terlihat pada semester pertama tahun ini, yang ada hubungannya dengan kelemahan dalam harga energi," jelasnya.

Di sisi lain, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari berakhir di posisi US$ 22,10, atau 1,88 persen lebih tinggi menjadi US$ 1.196,30 per ounce pada 26 Desember. Namun, harga emas turun 0,04 persen secara mingguan.

Proyeksi Investasi Emas

Di awal tahun ini, emas telah merangkak naik menuju kisaran 1.200an USD per Ons. Namun, prediksi awal oleh bank-bank besar dan lembaga finansial global lainnya cenderung beragam dan mengarah pada kemungkinan harga Emas akan bergerak liar dalam tahun 2015. Hal ini nampak dari proyeksi harga emas yang cenderung beragam

Prediksi Bullish


Analis komoditas dari Capital Economics mengatakan bahwa Emas akan menguat saat memasuki tahun 2015 dan mengharapkan harganya akan berada di kisaran 1,400 USD per ons di akhir tahun. Standard Chartered juga cukup optimis dengan memperkirakan harga emas akan berkisar di rata-rata 1.245 USD per ons sepanjang tahun.

Prediksi Netral


Analis dari CitiGroup cenderung netral mengenai Emas. Menurut mereka, emas akan menghadapi sejumlah "masalah" karena rendahnya harga minyak dunia dan penguatan Dolar AS, tetapi peningkatan permintaan emas fisik dari China dan India akan naik di tahun 2015. China dan India merupakan dua negara konsumen Emas terbesar di Dunia. 

Prediksi Bearish


Menurut Jeffrey Curry dari Goldman Sachs, harga emas akan jatuh ke 1.050 USD per ons di akhir tahun 2015 sebagai efek samping dari pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Natixis dan TD Securities juga mengutip penguatan ekonomi Amerika Serikat diantara penyebab harga emas akan mengalami kesulitan untuk mendaki. Menurut Natixis, rata-rata harga emas tahun 2015 akan berkisar diantara 1.140 USD. Sedangkan TD Securities menilai emas akan jatuh di paruh pertama tahun 2015, tetapi bangkit kembali di kuartal keempat dan akan mengakhiri tahun 2015 dengan harga rata-rata 1.225 USD per ons. 

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…