Goodyear Raup Pendapatan US$ 41,8 Juta

NERACA

Jakarta – Lesunya bisnis penjualan otomotif dalam negeri tidak selamanya memberikan dampak yang berarti bagi industri turunannya di kuartal pertama tahun ini. Pasalnya, produsen ban Goodyear, PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) mencatatkan pendapatan sepanjang kuartal I – 2015 sebesar US$ 41,8 juta. Nilai tersebut meningkat sebesar 2,9% dari perolehan periode sama tahun lalu sebesar US$ 40,6 juta.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (28/4) kemarin disebutkan, sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari penjualan ban, yaitu sebesar US$ 41,6 juta. Sedangkan pendapatan dari penjualan ban dalam sebesar US$ 210 ribu. Perseroan juga mengungkapkan, tidak ada pelanggan pihak ketiga dengan transaksi penjualan melebihi 10% dari total penjualan bersih.

Sementara itu, berdasarkan klasifikasi penjualan perseroan, sebagian besar penjualan Goodyear tahun ini dilakukan di pasar luar negeri, yaitu sebesar US$ 21,9 juta. Untuk pasar dalam negeri, penjualan perseroan tercatat senilai US$ 19,8 juta. Meskipun pendapatan Goodyear sepanjang kuartal I - 2015 meningkat, tetapi laba bersih perseroan turun cukup signifikan. Perseroan tercatat rugi bersih sebesar US$ 332 ribu, lebih buruk dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencatatkan laba bersih senilai US$ 392 ribu.

Mengalami pertumbuhan pendapatan juga dialami produsen ban milik PT MICHELIN. Disebutkan, perseroan mencatat hasil gemilang dengan menorehkan kenaikan 30% dibandingkan periode yang sama pada 2014. Pertumbuhan tersebut berasal dari peningkatan penjualan ban OEM, ban truk, ban sepedamotor, serta ban kendaraan penumpang.

Jean-Charles Simoon selaku Country Director PT MICHELIN Indonesia pernah bilang, Michelin Indonesia terbantu oleh kenaikan penjualan ban di pasar replacement,”Meski pasar otomotif turun tapi kami mengalami kenaikan. Ini baik dan sukses bagi perusahaan kami, penjualan kami naik. Kami percaya karena penjualan ban di pasar replacement sangat banyak," kata Jean.

Menurutnya penjualan ban Michelin di pasar replacement kuartal I 2015 didominasi oleh ban sepedamotor. Jean menambahkan penjualan ban Michelin di Indonesia akan semakin meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri 2015,”Tidak bisa dipungkiri kebutuhan ban replacement akan besar menjelang lebaran. Masyarakat akan mengganti ban sebelum perjalanan pulang ke kampung halaman," pungkasnya.

Dia menegaskan meningkatnya pertumbuhan pasar ban Michelin di Indonesia menunjukkan bahwa kesadaran dan pemahaman masyarakat dengan arti penting kondisi ban yang baik. Sayangnya, Jean tidak bisa menyebutkan jumlah penjualan ban Michelin di Tanah Air.

Sebagai informasi, penjualan otomotif kuartal I 2015 turun dibanding kuartal sebelumnya. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman M. Rusdi mengungkapkan, penjualan otomotif turun sekitar 15-16%. Namun demikian, dirinya menilai, kondisi ini masih terbilang normal. Setiap tahunnya, kuartal pertama memang selalu sepi penjualan mobil. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…