Sulitnya Berantas Konten Negatif Di Media Sosial

Konten Negatif pada internet memang masih menjadi persoalan saat ini, hal ini sendiri terjadi karena edukasi tentang penggunaan internet yang baik belum merata dan dimengerti banyak orang. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku kesulitan memberantas konten-konten negative yang mengandung aktifitas tidak senonoh dan asusila di media sosial (Medsos).

Rudiantara mengatakan, tidak mudah bagi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melakukan pemblokiran terhadap konten tidak senonoh dan asusila, sebab media sosial yang digunakan pelaku yang beraktifitas tidak senonoh dan asusila tersebut bersifat retail.

Kesulitan Kemkominfo karena sifatnya retail dan harus di-address satu per satu masing-masing akun, kata Rudiantara di Jakarta.

Menurut Rudiantara, Kemkominfo membutuhkan peran serta para netizen untuk dapat mendeteksi dan menemukan akun-akun tidak senonoh dan asusila itu di Twitter maupun di Facebook. “Saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan flagging ke twitter dengan kategori sensitive content,” ujarnya.

Sebelumnya, Kemkominfo mengajak masyarakat untuk menggunakan tanda bendera (flagging) pada media sosial (Medsos) seperti Twitter, Facebook dan Youtube untuk menandai konten-konten yang mengandung aktifitas tidak senonoh dan asusila.

Penandaan ini sendiri diperlukan untuk mengantisipasi dan meminimalisasi penggunaan media sosial untuk aktifitas asusila dan tak senonoh yang semakin marak akhir-akhir ini. Akhir-akhir ini semakin marak muncul akun atau konten di dalam media sosial yang berisi kegiatan atau konten asusila dan aktifitas yang tidak senonoh.

Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat turut serta mamantau dan ikut menanggulangi keberadaan akun atau konten negatif di dalam media sosial tersebut. Masyarakat juga dapat berpartisipasi mengantisipasi penggunaan media sosial untuk aktifitas yang tidak senonoh tersebut dengan melakukan penandaan flaging (bendera) pada media sosial, sesuai metoda yang diberikan.

Selanjutnya jika diperlukan dapat menambahkan waktu (timestamp) serta penjelasan tambahan terhadap aktifitas negatif yang ditemukan. Peran serta masyarakat ini akan banyak membantu dalam ikut serta menciptakan kondisi interaksi secara sehat pada media sosial dan menjaga generasi muda untuk tetap teguh menjunjung tinggi moral dan etika bersama.

 

BERITA TERKAIT

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…