Kuartal I 2015 - Laba Bersih BTN Tumbuh 17,9%

NERACA

Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba bersihsebesar Rp402 miliar pada kuartal I/2015, naik 17,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp341 miliar. Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, pertumbuhan laba perseroan jauh lebih baik, di mana meningkat hampir 18% dibandingkan awal tahun lalu yang hanya 2%.

"Pertumbuhan tahun lalu yang naik tipis 2% karena dipengaruhi pertumbuhan kredit yang menurun dan situasi pertumbuhan KPR sangat rendah. Sedangkan awal tahun ini, perseroan memperbaiki dengan baik semua yang terjadi di awal tahun lalu," ujar dia di Jakarta, Senin (27/4).

Sementara likuiditas dan cost of fund perseroan yang menurun karena memperbaiki kredit. Dengan perbaikan ini, laba dan kredit yang diraih di awal tahun ini cukup baik. "Dengan raihan pertumbuhan laba yang cukup signifikan di awal tahun ini, laba itu didukung dari perolehan total kredit dan pembiayaan perseroan yang meningkat 16,86% menjadi Rp120,16 triliun dari posisi sebesar Rp102,82 triliun di kuartal I 2014," paparnya.

Sementara pendapatan bunga perusahaan meningkat 11,2% menjadi Rp3,61 triliun, sedangkan pendapatan bunga bersih tumbuh 8% menjadi Rp1,44 triliun. 

Selain itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 7,08% menjadi Rp109,52 triliun dari posisi DPK sebesar Rp102,28 triliun di kuartal I/2014. Adapun posisi aset perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini meningkat 9% menjadi Rp149,29 triliun dari posisi sebesar tiga bulan pertama tahun sebelumnya senilai Rp136,96 triliun. [kam]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…