BNI Syariah Raih Untung Rp45,67 Miliar - Triwulan I 2015

NERACA

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Syariah meraih keuntungan sebesar Rp45,67 miliar di triwulan I 2015 atau meningkat 32,36% dibanding tahun sebelumnya yang hanya mendapat Rp34,50 miliar. "Walaupun tahun ini belum menunjukkan perbaikan yang cukup berarti karena masih dipengaruhi ekonomi global, namun profitabilitas tahun ini dibuka dengan cukup baik yang ditunjukkan oleh beberapa indikator yang berjalan sesuai rencana," ujar Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano, saat paparan kinerja triwulan I 2015 BNI Syariah, di Jakarta, Kamis (23/4).

Dia mengatakan, kinerja baik yang dicapai pada triwulan I 2015 ini ditandai dengan pertumbuhan total aset sebesar 31,35% dari tahun lalu dengan posisi total aset per Maret 2014 senilai Rp15,61 triliun. Kenaikan nilai aset ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 28,73%, di mana dari total pembiayaan senilai Rp15,70 triliun sebagian besar dana dikeluarkan untuk kantor cabang reguler dan kegiatan komersial yang mencapai 16,42%.

Dinno juga menjelaskan, pada triwulan pertama tahun ini, pembiayaan kantor cabang reguler didominasi oleh pendanaan Griya iB Hasanah sebesar 83,88% dan pembayaran produktif usaha kecil dan menengah (UKM) yang mencapai 21,46%.

Sementara untuk pembiayaan komersil, lanjut Dinno, dana tersebut dikeluarkan untuk kegiatan mikro sebesar 6,68% dan Hasanah Card sebesar 2,34%. Selain itu, Dinno menuturkan bahwa pertumbuhan aset juga didorong oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebanyak 38,13% dari tahun sebelumnya, atau tumbuh sebesar Rp4,81 triliun dengan komposisi dana murah, yaitu tabungan dan giro (current account and savings account / CASA) sebesar 44,22%. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…