Mandom Bagikan Dividen Rp 78,4 Miliar

NERACA

Jakarta - Berdasarkan hasil keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS), perusahaan kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) bakal membagikan dividen dengan nilai total sebesar Rp78,4 miliar atau Rp390 per lembar saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (23/4).

Presiden Direktur/CEO TCID Muhammad Makmun Arsyad mengatakan, 2014 merupakan tahun yang cukup menantang bagi industri, tidak terkecuali perseroan. Namun demikian, perseroan tetap bisa mencatatkan penjualan Rp2,3 triliun atau tumbuh 13,8% pada 2014,”Tumbuhnya penjualan tersebut didorong oleh penjualan baik domestik maupun ekspor yang masing-masing tumbuh 10,7% dan 21,7% dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.

Selain itu, demi mendukung penjualan domestik, pada 2014 perseroan memperluas jangkauan produknya dengan menambah 16 titik distribusi di beberapa daerah termasuk kawasan timur Indonesia,”Untuk mendukung penjualan ekspor, di 2014 Mandom telah memperkenalkan beberapa produk baru dan terus memperluas pasarnya termasuk pasar Indochina yang baru saja dirintis perseroan beberapa tahun belakangan ini," jelasnya.

Asal tahu saja, sepanjang kuartal pertama tahun ini, perseroan belum bisa maksimal menjalankan bisnis. Produsen Gatsby dan Pixy ini masih akan disibukkan oleh proses migrasi dari pabrik lama di Sunter, Jakarta Utara ke kawasan MM2100 di Cibitung, Bekasi Jawa Barat. Mandom Indonesia sudah menjual lahan dan bangunan pabrik Sunter kepada PT Temas Lestari pada Desember 2014. Namun, kedua perusahaan itu sepakat penyelesaian transaksi jual-beli dilakukan tahun ini.

Corporate Secretray Mandom Indonesia, Alia Dewi pernah bilang, perseroan belum maksimal produksi karena membutuhkan waktu merelokasi pabrik. Sebagai gambaran, penjualan aset di Sunter ini mendatangkan fulus Rp 500 miliar. Perusahaan berkode saham TCID di Bursa Efek Indonesia itu berencana memakai dana segar tersebut untuk melengkapi kebutuhan pembangunan gedung kantor, pabrik, dan keperluan operasional di MM2100 Cibitung.

Dana perolehan jual-beli itu di luar alokasi belanja modal tahun 2015. Sayangnya, Mandom Indonesia belum bisa menyebutkan alokasi  belanja modal dan target pendapatan tahun ini. Yang pasti Mandom Indonesia mengincar pendapatan Rp 3 triliun pada 2016 nanti. Target pendapatan itu hampir dua kali lipat dari pendapatan hingga September 2014, yakni Rp 1,76 triliun. Sementara kalau dibandingkan dengan pendapatan 2013 yang sebesar Rp 2,03 triliun, target 2016 itu lebih besar 47,78%.

Mandom Indonesia meyakini beroperasinya pabrik MM2100 Cibitung bisa mendukung target tahun depan itu. Sekadar mengingatkan sebelumnya manajemen Mandom Indonesia pernah menyampaikan, pabrik anyar itu berkapasitas produksi 1,55 miliar pieces per tahun. Kapasitas ini naik 59,79% dari kapasitas produksi pabrik Sunter yakni 970 juta pieces setahun. Mandom Indonesia tak cuma membidik peningkatan produksi. "Kami juga berharap bisa meningkatkan efisiensi produksi karena kantor, pabrik dan pusat logistik berada di satu lokasi," ujar Alia. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…