Masih Bagikan Dividen Rp 2,76 Triliun - Lesunya Bisnis Alat Berat United Tractors

NERACA

Jakarta – Meskipun tahun lalu penjualan PT United Tractors Tbk mengalami penurunan, namun perseroan memastikan akan membagikan dividen kepada pemegang saham. Disebutkan, total dividen yang dibagikan sebesar Rp2,76 triliun untuk tahun buku 2014,”Kami menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp2,76 triliun atau Rp740 per saham yang dibayarkan pada 28 Oktober 2014," kata Presiden Direktur PT United Tractors Tbk, Gidion Hasan, di Jakarta, Selasa (21/4).

Sedangkan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun atau Rp545 setiap saham direncanakan akan dibagikan kepada pemegang saham pada 22 Mei 2015. Hingga kuartal pertama tahun ini, kata Gideon, perseroan memperkirakan penjualan alat berat mencapai 760-an unit yang mengalami penurunan pada periode sama tahun sebelumnya dari jumlah sekitar 1.200-an unit.

Dia menjelaskan, penjualan turun akibat harga komoditas yang turun dan sektor infrastruktur yang masih belum berkembang secara signifikan. Sementara sektor konstruksi belum terealisasi dengan baik saat ini. Selanjutnya, belum lama ini perseroan mengakuisisi sekitar 75% saham dari suatu perusahaan tambang emas, PT Sumbawa Jutaraya atau senilai US$ 2,57 juta. Perusahaan itu berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Perusahaan tambang emas itu, lanjutnya, masih belum melakukan proses produksi tetapi masih pada tahap eksplorasi cadangan emas yang dimiliki,”Satu hingga dua tahun untuk eksplorasi 'the real' (sesungguhnya) cadangan emas pada tambang ini," tuturnya.

Dia mengatakan, tahun ini perseroan menganggarkan dana US$ 10-20 juta untuk tahap eksplorasi perusahaan tambang emas itu. Sebagai informasi, penjualan alat berat UNTR tahun 2014 hanya mencapai 3.513 unit, atau menurun 16% dari penjualan tahun sebelumnya yang berada di angka 4.203 unit. Meski begitu, United Tractors tetap optimistis kinerjanya dapat bertahan melalui peningkatan performa anak usaha yakni PT Pama Persada sebagai kontraktor pertambangan yang diklaim akan menopang penjualan alat berat.

Sebagai gambaran, bisnis alat berat UNTR sangat bergantung besar terhadap bisnis pertambangan. Maka tak heran, jika kondisi harga jual batu bara yang belum pulih memberikan imbas berarti terhadap kinerja perseroan. Oleh sebab itu, tahun ini UNTR mematok target kinerja tahun 2015 sangat konservatif dengan menargtkan penjualan alat berat pertambangan sebanyak 4.000 unit saja.

Jika dibandingkan dengan realisasi penjualan alat berat pertambangan tahun 2013 sebanyak 4.200 unit, berarti target itu melorot 4,76%. Sementara, jika dibandingkan target penjualan alat berat pertambangan tahun 2014 yang sebesar 3.700-3.800 unit alat berat, target 2015 itu masih lebih besar 5,26%-8,12%.
Namun, perlu dicatat, target 2014 itu adalah target revisi. Semula United Tractors optimistis bisa melego 4.494 unit alat berat pertambangan. 

United Tractors merevisi target lantaran melihat animo pasar alat berat pertambangan loyo. Musabab loyo animo pasar adalah pelemahan harga jual batubara. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…