Dinilai Profit Usaha Stabil - Selamat Sempurna Naik Peringkat Jadi AA

NERACA

Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat kepada PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dari posisi idAA- menjadi idAA,”Selain itu obligasi II/2010 seri C perseroan yang masih beredar sebesar Rp80 miliar yang akan jatuh tempo pada 8 Juli 2015 juga diberikan peringkat idAA. Untuk periode pemeringkatannya pada 1 April 2015 sampai dengan 1 April 2016," kata Analis Pefindo Rian Abdi Gunawan di Jakarta, Senin (21/4).

Menurut Rian, kenaikan peringkat tersebut didukung oleh ekspektasi Pefindo bahwa perusahaan akan dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan usaha yang stabil dan profil keuangan yang sangat baik dalam jangka menengah.

Yogie Perdana yang juga Analis Pefindo menambahkan, outlook dari peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat itu mencerminkan posisi pasar perusahaan yang relatif kuat di pasar purna jual filter automotif, struktur modal yang sangat konservatif, dan proteksi arus kas yang sangat kuat,”Peringkat itu masih dibatasi oleh eksposure perusahaan pada volatilitas harga komoditas bahan baku utama," tutur dia.

Sekadar diketahui, selamat sempurna adalah salah satu perusahaan suku cadang automotif terkemuka di Indonesia yang memproduksi filter, karoseri, dan produk automotif lain seperti selang rem, tabung knalpot, dan tangki bensin untuk beragam tipe mobil, alat berat dan alat pengangkutan lain.

Perusahaan memiliki empat fasilitas produksi utama, terdiri dari pabrik filter dengan kapasitas produksi 96 juta unit per tahun, pabrik radiator dengan kapasitas hampir dua juta unit per tahun, pabrik karoseri dengan kapasitas hampir 10 ribu unit per tahun dan pabrikan komponen karet dengan kapasitas tahunan sebesar 165 juta unit.

Asal tahu saja, podusen suku cadang mesin pabrik dan kendaraan ini menargetkan penjualan bersih tahun 2015 sebesar Rp3,06 triliun atau naik 14,9% dibandingkan penjualan tahun 2014 yang Rp2,67 triliun. Selain itu, perseroan juga membidik laba bersih mencapai Rp 447 miliar atau naik 14,6% dari laba tahun lalu sebesar Rp 390 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara itu dalam lima tahun ke depan perusahaan menargetkan bisa menjadi perusahaan manufaktur filter terbesar di Indonesia dengan target penjualan sebesar Rp5 triliun di 2019. Di tahun 2014, penjualan perseroan sebanyak 70% untuk pasar ekspor dan sisanya untuk pasar lokal. Asal tahu saja, tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 100 miliar.

Lidiana Widjojo, Sekretaris Perusahaan Selamat Sempurna pernah bilang, dengan dana tersebut, Selamat Sempurna menargetkan pertumbuhan bisnis 15%. Nantinya, belanja modal yang dialokasikan perusahaannya akan dipakai untuk beberapa kebutuhan, seperti merawat pabrik agar bisa produksi lebih banyak. Sebab, tingkat utilisasi pabrik milik Selamat Sempurna saat ini baru sekitar 55%-56% saja. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…