Sepanjang 2015 - Penjualan Sepeda Motor Ditaksir Anjlok 10%

NERACA

Jakarta - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan motor tahun ini terpangkas 10% menjadi 7,1 juta unit dari tahun lalu sebanyak 7,9 juta unit akibat perlambatan ekonomi nasional dan rontoknya harga komoditas, yang menggerus daya beli masyarakat. “Kuartal I tahun ini, penjualan motor anjlok 17,2% menjadi 1,6 juta unit. Kondisi makro ekonomi nasional tidak kondusif bagi industri sepeda motor dan diperkirakan penjualan tahun ini bakal turun 10%,” kata Ketua bidang Komersial Aisi, Sigit Kumala di Jakarta, Selasa (21/4).

Sedangkan Ketua Umum Aisi, Gunadi Sindhuwinata menyatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut berkontribusi dalam menekan penjualan motor. Hal ini diperparah dengan menurunnya harga komoditas andalan ekspor, seperti batubara, minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), dan karet alam.“Keadaan ini membuat daya beli masyarakat di luar Jawa merosot. Padahal, selama ini, pertumbuhan penjualan sepeda motor di daerah-daerah sangat tinggi,” paparnya.

Faktor kenaikan harga kebutuhan pokok, lanjut Gunadi, turut memukul penjualan motor. “Saat ini, masyarakat lebih memilih untuk mencukupi kebutuhan primer terlebih dahulu dibanding membeli motor,” ujarnya.

Sementara itu, Selama triwulan pertama tahun ini, PT Daya Adicipta Mustika (DAM), distributor sepeda motor Honda di Jawa Barat (Jabar) mencatat penjualan sebanyak 190.383 unit. Lerri Gunawan, General Manager Sales, Marketing, & Logistic DAM menuturkan, sampai dengan Maret 2015, berdasarkan data penjualan ritel DAM mencatat penjualan sebesar 190.383 unit.

Mengalami penurunan 5% jika dibandingkan dengan triwulan pertama tahun 2014 mencatat penjualan sebesar 200.484 unit," ujarnya kepada INILAH, Senin (20/4). Penurunan penjualan tersebut tak hanya dialami oleh Honda. Pasar sepeda motor di Jawa Barat, sampai Februari 2015 memang menunjukkan penurunan. Secara umum pasar sepeda motor di Jawa Barat sampai dengan Februari 2015 tercatat penjualan sebanyak 200.069 unit, mengalami penurunan sebesar 8,1%. "Kenaikan harga BBM dan faktor cuaca di beberapa area di Jawa Barat serta masih masa tanam di area timur Jawa Barat menyumbang penurunan penyerapan pembelian sepeda motor," terangnya.

Selama periode Januari-Maret 2015, skuter matik (skutik) masih memberikan kontribusi terbesar. Skutik Honda berkontribusi sebesar 161.100 unit atau memberikan kontribusi 85%. "Bebek sebesar 15.447 unit atau 8% dan tipe sport sebesar 13.806 unit atau 7%," sebutnya.

Honda menguasai pasar motor tipe skutik sebesar 76,5%. Di tipe bebek, market share Honda sebesar 63,9% dan market share tipe sport sebesar 34,5%. Lerri berharap sentimen ekonomi semakin positif dan daya beli masyarakat juga semakin baik di Triwulan kedua apalagi menjelang dan memasuki bulan Ramadhan. "Honda menargetkan penjualan di triwulan kedua sebesar 252.600 unit," imbuh dia.

Secara nasional Honda memimpin penjualan di pasar sepeda motor di kuartal 1 2015 dengan market share sebesar 68% dari total penjualan sepeda motor nasional di periode tersebut sebanyak 1.605.043 unit.

Menurut data dari PT Astra International Tbk., yang dilansir dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI),  pangsa pasar Honda yang diraih di tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan pangsa pasar Honda di kuartal 1/2014 lalu dimana pencapaian Honda hanya 63 persen dari total pasar sebanyak 1.984.076 unit.

Namun, jika dilihat secara volume penjualan Honda sepanjang Januari hingga Maret lalu, terjadi penurunan sebanyak 12,79 persen dari pencapaian Honda di kuartal 1/2014 sebanyak 1.253.817 unit, kini di sepanjang Januari hingga Maret 2015 hanya mencapai 1.093.394 unit.

Adapun Yamaha berada di posisi kedua dengan penjualan sebanyak 436.692 unit di kuartal1/2015 atau dengan pangsa pasar sebesar 27,21%. Menyusul secara berturut-turut Kawasaki dengan pencapaian penjualan sebesar 42.486 unit, Suzuki 31.408 unit, dan TVS 1.063 unit.

Sementara itu, menyambut peringatan Hari Kartini, PT Daya Adicipta Mustika (DAM) memberikan apresiasi kepada Kartini-Kartini di Jawa Barat yang melakukan servis sepeda motor Honda di bengkel resmi Honda atau Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) di daerah Jawa Barat.

Henri Saputra, Manager Technical Service PT DAM mengemukakan PT DAM bekerja sama dengan jaringan bengkel di 521 AHASS di Jawa Barat memberikan apresiasi berupa diskon sebesar 21% yang berlaku pada 10 April hingga berakhir pada 30 April 2015. Diskon yang diberikan untuk jasa servis tune up atau servis lengkap dan jasa pembersihan CVT, belum termasuk diskon spare part tertentu sebesar 5%.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…