Rambah Bisnis Sektor Mineral Bijih Besi - Cipta Kridatama Raih Kontrak US$ 187 Juta

NERACA

Jakarta– PT Cipta Kridatama (CK), anak perusahaan PT ABM Investama Tbk. (ABMM) meraih kontrak baru jasa pertambangan senilai lebih dari US$ 187 juta dari PT Adidaya Tangguh. Kontrak kerja yang berlaku hingga tahun 2023 ini merupakan kontrak pertama CK di sektor pertambangan mineral bijih besi.

Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (20/4), Irfan Setiaputra selaku Presiden Direktur CK mengatakan, pihaknya telah menandatangani kontrak kerja tersebut pada tanggal 16 April 2015 di Jakarta.  Melalui kontrak tersebut, CK akan memberikan layanan jasa pertambangan seperti pengupasan lahan (overburden removal), pengangkutan bijih besi, serta  penyewaan alat berat di tambang bijih besi PT. Adidaya Tangguh yang terletak di Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara. 

Selama masa kontrak, CK ditargetkan mampu meraih produksi pengupasan lapisan pucuk tanah dan tanah penutup lebih dari 13 juta Bcm dan menyewakan alat untuk produksi bijih besi lebih dari 21 juta Mt yang terletak di areal tambang seluas 100 ha. Bijih besi tersebut akan dilanjutkan pengolahannya di pabrik pengolahan bijih besi yang berada di Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara.

Kata Irfan Setiaputra, kontrak baru dengan PT. Adidaya Tangguh  menjadi kontrak pionir CK pada sektor non batu bara, khususnya di bidang pertambangan bijih besi,”Keberhasilan ini merupakan langkah strategis kami untuk tetap menjaga kinerja positif perusahaan di tengah industri batu bara yang masih belum menguat sekaligus untuk membuka peluang lebih besar bagi CK untuk memberikan jasa bagi lebih banyak klien di sektor pertambangan mineral lainnya,”ujarnya.

Dengan ditopang oleh ABM Investama sebagai induk usahanya, CK memiliki fundamental bisnis yang solid. Perusahaan yang berdiri tahun 1997 ini merupakan salah satu pemain utama di bisnis jasa pertambangan Indonesia. Untuk memperkuat bisnisnya, sejak tahun 2013 CK mulai melakukan diversifikasi ke sektor jasa konstruksi seperti konstruksi infrastruktur tambang, jalan tol, bendungan, dan migas. Upaya memperluas portofolio juga dilakukan dengan menengok bidang usaha lain dengan kompetensi serupa yang dimiliki saat ini, peluang di bidang pertambangan non batu bara. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…