Rambah Pasar Tiongkok - Golden Mines Energy Dirikan Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Perusahaan tambang, PT Golden Mines Energy Tbk (GEMS) mendirikan anak usaha bernama Shanghai Jingguang Energy Co. Ltd (SJE). Perusahaan tersebut berkedudukan di Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (14/4).

Corporate Secretary GEMS, Sudin mengatakan, anak usaha perseroan bergerak di bidang perdagangan batu bara di wilayah RRT. Menurut Sudin, perseroan mendirikan SJE dengan modal senilai 30 juta RMB dan dimiliki sepenuhnya oleh perseroan. Perseroan sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan.

Mengutip laman Golden Energy Mines, dahulu perseroan didirikan bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti pada 13 Maret 1997. Kemudian berubah menjadi PT Golden Energy Mines Tbk pada 16 November 2010. Pada 17 November 2011, perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia. Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) tersebut, perseroan memperoleh dana sebesar Rp2,205 triliun.

Dalam IPO tersebut, GMR Coal Resources Pte. Ltd. (sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR), yang merupakan anak perusahaan GMR Group, sebuah kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India menjadi investor strategis perseroan dengan memegang/memiliki 30 persen saham dari seluruh modal yang disetor dan ditempatkan oleh perseroan.

Tahun lalu, PT Golden Energy Mines Tbk membukukan penjualan neto sebesar Rp5,19 triliun atau naik 17,12% dari posisi di Desember 2013 sebesar Rp4,43 triliun. Kemudian laba yang dapat diatribusikan perseroan menjadi Rp133,41 miliar di 2014 atau turun 41,12% dari posisi sebesar Rp226,59 miliar di 2013. Sedangkan laba bruto perseroan menjadi Rp1,75 triliun di tahun lalu, dari posisi sebesar Rp861,22 miliar di 2013. Beban usaha perseroan menjadi Rp1,64 triliun di 2014, dari posisi sebesar Rp1,64 triliun di 2013.

Sehingga membuat laba sebelum pajak perseroan tergerus menjadi Rp185,68 miliar di 2014, dari posisi sebesar Rp311,62 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan menjadi Rp3,44 triliun di tahun lalu, dari posisi sebesar Rp3,57 triliun di 2014. Liabilitas perseroan menjadi sebesar Rp840,93 miliar, atau turun 20% dari posisi sebesar Rp1,05 triliun di 2013. Sedangkan posisi aset sebesar Rp3,92 triliun di akhir 2014, dari posisi sebesar Rp3,99 triliun di 2013.

Belum lama ini, perseroan telah memberikan fasilitas perpanjangan pinjaman kepada dua anak usahanya, yakni GEMS Trading Resources Pte Ltd dan PT Roundhill Capital Indonesia (RCI). Pinjaman yang diberikan kepada GEMS Trading Resources Pte Ltd yang sebesar US$ 30 juta seharusnya berakhir pada 31 Desember 2014. Namun, melalui addendum kedua jangka waktu pinjaman diperpanjang menjadi 31 Desember 2015. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…