Kuasai Saham Austin Technology - Dian Swastatika Raup Cuan Bisnis Internet

NERACA

Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui anak usaha PT Innovate Mas Utama telah mengambil alih (akuisisi) PT Austin Technology Telematika pada 9 April 2015,”Pengambilalihan dilakukan secara menyeluruh yaitu sebanyak 300 saham dari pemegang saham lama Austin,”kata Direktur DSSA Hermawan Tarjono dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (13/4).

Menurut dia, ambil alih saham Austin sebesar Rp1.000.000 per lembar atau setara 100% dari modal Austin dengan nilai total transaksi sebesar Rp1,5 miliar. Perlu diketahui, Austin adalah sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan bergerak di bidang penyediaan jasa akses internet. Pada 13 April 2015, Innovate Mas Utama menjual 1 lembar saham Austin ke PT Sinarmas Sukses Sejahtera yang juga anak usaha perseroan. Pada tanggal itu juga, pemegang saham baru Austin merubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Eka Mas Republik.

Belum lama ini, perseroan juga memberikan fasilitas pinjaman kepada anak perusahaan tidak langsung sebesar Rp614 miliar. Disebutkan, fasilitas pinjaman itu memiliki jangka waktu selama lima tahun sejak tanggal perjanjian. Adapun tanggal perjanjian tersebut pada 11 Februari 2015. Sementara bunga fasilitas pinjaman sebesar 12,76% per tahun. Tujuan dari pemberian fasilitas pinjaman adalah untuk modal kerja maupun belanja modal PT Innovate Mas Indonesia. 

Fasilitas pinjaman perseroan kepada anak perusahaannya merupakan transaksi afiliasi yang tidak mengandung benturan kepentingan sesuai yang diatur dalam Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Kemudian perusahaan energi dan infrastruktur yang merupakan unit usaha dari grup Sinar Mas, membentuk perusahaan baru bernama PT DSSP Power Kendari, dengan modal dasar Rp200 miliar.

Disebutkan, pada tanggal 21 Januari 2015, kedua anak usaha perseroan dengan kepemilikan langsung lebih dari 99% telah mendirikan PT DSSP Power Kendari. Kedua anak usaha perusahaan tersebut, yaitu PT DSSE Energi Mas Utama dan PT DSSP Power Kendari. Dijelaskan, alasan pendirian PT DSSP Power Kendari ini untuk mengantisipasi pelaksanaan proyek pembangkit listrik baru. PT DSSP Power Kendari memiliki modal dasar sebesar Rp200 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp60 miliar yang terbagi atas 60.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per lembar saham.

Hermawan pernah bilang, struktur pemegang saham PT DSSP Power Kendari terdiri dari PT DSSP Power Sakti sebanyak 59.990 lembar saham dan PT DSSE Energy Mas Utama dengan kepemilikan 10 lembar saham. Sebelumnya dikabarkan, Dian Swastatika Sentosa mengucurkan modal senilai Rp 371,8 miliar kepada anak-anak usaha perseroan. Sebanyak Rp 203 miliar ditempatkan dalam PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, sementara sekitar Rp 168,8 miliar diberikan kepada PT DSEE Energi Mas Utama. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…