Tekan Kelangkaan - DPR Dorong Pemerintah Percepat Program Gas Kota

NERACA

Jakarta - Komisi VII DPR RI mendorong pemerintah segera mempercepat program Gas Kota (City Gas) terutama di daerah-daerah yang memiliki sumber daya. “Kami minta tahun 2016 sudah dianggarkan di APBN. Juga daerah-daerah yang memiliki gas membantu lewat APBD,” kata Ketua Komisi VII Kardaya Warnika di Jakarta, akhir pekan lalu.

Program Gas Kota adalah program penyaluran gas ke rumah-rumah seperti berlangganan air dari PDAM. Gas disalurkan melalui pipa, dan di rumah pelanggan juga dipasang meter untuk mengukur pemakaian. “Dengan begitu tidak ada lagi Elpiji langka,” kata Warnika. Selain itu, biaya distribusi gas juga akan dihemat. Bila seluruh rumah sudah berlangganan gas dengan cara itu, gas dalam tabung tidak lagi diperlukan sebanyak sekarang.

Saat ini Gas Kota sudah dimulai di Tarakan, Kalimantan Utara. Gasnya disuplai oleh PT Medco E&P Indonesia Blok Tarakan. Di kota di Pulau Tarakan itu ada dua kelurahan yaitu Kelurahan Sebengkok dan Selumit Pantai yang warganya sudah menikmati pemanfaatan gas melalui pipa ke rumah-rumah. Ada 3.360 rumah di kedua kelurahan yang berlangganan gas dengan cari itu.

Di Balikpapan proyek ini sedang berjalan dengan gas dari Pertamina. Programnya langsung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengikutkan 3.000 rumah tangga sebagai peserta. “Tahap awal lokasi dimulai di Kecamatan Balikpapan Tengah,” kata Kepala Bidang Ekonomi Pemkot Balikpapan Arzaedi Rachman.

Rumah-rumah tangga yang diikutkan percontohan itu ada 700 rumah di Kelurahan Karang Jati, 1.950 di Kelurahan Karang Rejo, dan 1.350 di Kelurahan Sumber Rejo 1.350 KK. Kepada rumah-rumah tangga itu akan dialirkan gas dari Pertamina.

“Dengan begini, lewat program City Gas ini, rakyat betul-betul merasakan pemanfaatan sumber daya alam mereka untuk mereka,” kata Warnika yang sebelum terjun ke politik pernah bertugas di Balikpapan sebagai karyawan Pertamina itu.

Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan Pemerintah telah mencanangkan beberapa program terkait peningkatan pemanfaatan gas bumi sebagai pengganti bahan bakar minyak sebagai wujud diversifikasi energi. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-852/MK.02/2008 tanggal 10 Juli 2008, Program Jaringan Gas Kota (Jargas) untuk rumah tangga merupakan kegiatan prioritas nasional dari Sub Sektor Migas.

Kerjasama yang baik antara Pemerintah Pusat dengan Daerah menentukan keberhasilan Program Jargas. Jargas merupakan program komplemen dalam rangka diversifikasi energi untuk mempercepat pengurangan penggunaan minyak tanah sebagai bahan bakar sehingga dapat membantu terwujudnya kemandirian energi selain itu, masyarakat dapat memperoleh sumber energi rumah tangga yang lebih murah, bersih dan aman.

“Peningkatan pemanfaatan energi alternatif khususnya gas bumi dalam rangka mengurangi pemanfaatan minyak bumi adalah dalam rangka memenuhi target diversifikasi sebagaimana diperintahkan oleh Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 untuk menuju bauran energi yang lebih baik dan berimbang”, ujar Menteri ESDM.

Pemanfaatan gas bumi guna mengurangi pemanfaatan minyak bumi berdampak langsung terhadap besaran subsidi. Menurut Menteri ESDM, pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga melalui program Jargas dapat menghemat penggunaan minyak tanah sebanyak 2,8 juta liter atau ekivalen dengan Rp 1 triliun.

Tahun 2009 yang lalu lanjut Menteri, pemerintah memerlukan subsidi untuk BBM sekitar Rp. 45 triliun termasuk minyak tanah, untuk itu diharapkan dengan program pembangunan jaringan distribusi gas bumi ini dapat mengurangi beban subsidi.

Lebih lanjut Menteri mengatakan, komitmen pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM secara bertahap merupakan langkah yang harus diambil agar dapat dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya seperti, pendidikan dan kesehatan.

“Jaringan distribusi gas bumi sektor rumah tangga merupakan wujud penghematan bahan bakar dan subsidi sehingga lebih banyak anggaran negara yang dapat dipergunakan bagi program pro rakyat lainnya,” tutur Menteri Said.

Program gas kota bertujuan agar masyarakat mendapatkan energi dengan harga murah dan ramah lingkungan. Rencananya program ini akan dilakukan mulai tahun depan.   Dengan menggunakan gas kota seperti yang telah dirintis PT PGN di Palembang,Sumatera Selatan, masyarakat membayar 50-60% lebih murah ketimbang menggunakan elpiji.

Untuk menyukseskan program gas kota ini, pemerintah akan membantu dengan cara membangun jalur pipa di daerah-daerah penghasil gas. Namun daerah mana saja yang akan menjadi pilot projectnya, Luluk menolak mengungkapkan.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, gas kota akan sangat membantu masyarakat yang ingin berlangganan. Di Palembang, sekitar 3000 rumah tangga masuk daftar antri untuk menjadi pelanggan gas kota yang dikelola PGN. Padahal tiap tahun, PGN hanya dapat menambah pelanggan sekitar 300 rumah tangga.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…