Kredit Usaha Rakyat (KUR) - 2012, Penyalur Ditambah Menjadi 32 Bank

Bandung - Pemerintah berencana menambah bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 32 bank pada 2012 dibandingkan dengan 2011 yang sebanyak 13 bank. "Rencananya, di 2012 pemerintah akan menambah penyalur KUR yakni dari 13 bank tahun ini menjadi 32 bank pada 2012. Hal itu dilakukan karena jumlah usaha mikro di Indonesia sebanyak 53 juta unit," jelas Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan, usai membuka Official Grand Opening of The Master Course on Integrated Microfinance Management, di Unpad, Bandung, Senin.

Menkop juga menilai, bank-bank besar di Indonesia dinilai enggan menyalurkan KUR bagi Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), begitu juga dengan bank pemerintah. "Bank pemerintah yang terjun langsung ke usaha mikro hanya BRI," kata dia.

Syarifuddin menyebutkan, tahun ini tahun ini ada 13 bank penyalur KUR. Tetapi yang menyalurkan KUR langsung ke sektor usaha mikro hanya BRI. "Yang konsen dengan microfinance adalah BRI. 2011 ini telah menyalurkan Rp11 triliun. Kedua adalah BPD Jabar-Banten," ungkapnya.

Keengganan bank besar mengucurkan KUR karena tingginya biaya bagi usaha mikro. Biaya tinggi, lanjutnya, diperlukan untuk biaya infrastruktur dan SDM. "Investasi untuk usaha mikro tinggi, jadi tidak semua bank mau melayani kredit rakyat," jelasnya.

"Bank-bank besar tangani KUR rata-rata tidak mau karena cost-nya mahal. Mereka lebih suka tangani customer besar karena cost-nya murah. Kalau mikro itu memerlukan cost tinggi sehingga di Indonesia tidak semua bank mau," tambah Menkop.

Selain itu, pemerintah juga berjanji pada 2012 mendatang dana KUR akan ditambah menjadi Rp30 triliun.Penambahan dana KUR dilakukan karena pemakai KUR yang merupakan pelaku UMKM tahun ini meningkat. "Tahun depan target pemerintah menambah dana KUR Rp30 triliun ditambah Rp1 triliun dana cadangan," kata Menkop.

Dia menyebutkan, tahun ini pemerintah sudah menyalurkan dana KUR sebesar Rp20 triliun. Diperkiakan, resapan KUR akan mencapai Rp23 triliun-Rp30 triliun.

Syarifuddin menambahkan, tahun ini pemerintah tidak membatasi pencairan KUR. "Sekarang kita dorong untuk diteruskan. Berapa pun. Saya pikir akan sampai Rp23 triliun-Rp25 triliun," ujarnya.

Dia menyebutkan, jumlah jenis usaha di Indonesia sebanyak 53 juta lebih, 53 persen di antaranya usaha mikro. Banyaknya peminat KUR karena sistem kreditnya cukup mudah. Malah pelaku usaha yang meminjam Rp20 juta tidak diperlukan jaminan dan agunan selama usahanya berjalan baik.

Bunga KUR juga cukup kecil yakni 22 persen, jauh lebih besar dibandingkan dengan minjam modal ke rentenir yang bunganya mencapai 50 persen. "Target microfinance ini memerangi kemiskinan. Memerangi rentenir yang mencekik rakyat," pungkasnya..

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…