Akhir Pekan, IHSG Melanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Kamis sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu balik arah ke zona hijau setelah sempat melemah di perdagangan sesi pertama. IHSG ditutup menguat 14,316 poin (0,26%) ke level 5.500,900. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,393 poin (0,25%) ke level 955,883. Aksi borong saham oleh investor domestik berhasil membuat IHSG positif.

Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, beberapa data ekonomi domestik yang telah dilansir pada bulan ini seperti inflasi dan cadangan devisa Indonesia masih dinilai cukup stabil, kondisi itu yang menjaga tren penguatan IHSG BEI,”Dalam perdagangan efek Kamis, IHSG BEI sempat berada di area negatif namun menjelang penutupan posisi indeks perlahan meningkat ke area positif, investor masih percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia," katanya di Jakarta, Kamis (9/4).

Menurut dia, pergerakan IHSG pada Kami dinilai dapat membuka peluang untuk melanjutkan kenaikan berikutnya dengan potensi mencetak rekor baru lagi. Target IHSG BEI untuk level batas atas dalam jangka pendek ini di 5.537 poin,”Secara umum IHSG berada dalam jalur tren yang kuat, jika terjadi koreksi masih dinilai wajar dan dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian,”paparnya.

Sementara analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa aksi beli selektif terhadap saham-saham yang dinilai masih rendah pasca koreksi pada perdagangan kemarin (Rabu, 8/4) membawa IHSG bergerak menguat. Menurut dia, beberapa saham yang dapat diperhatikan diantaranya United Tractor (UNTR), Alam Sutera Realty (ASRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), dan Astra International (ASII).

Transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 362,336 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 212.455 kali dengan volume 7,185 miliar lembar saham senilai Rp 4,812 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 128 turun, dan 101 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan dengan mixed sore. Pasar saham Hong Kong melesat tinggi akibat aksi borong saham investor dari China. Akibatnya pasar saham China pun anjlok. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 54.650, Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 675 ke Rp 25.775, Unilever (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 39.350, dan Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 525 ke Rp 10.450. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 1.975 ke Rp 8.500, Mayora (MYOR) turun Rp 1.350 ke Rp 27.500, Matahari (LPPF) turun Rp 725 ke Rp 18.700, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 585 ke Rp 2.665.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup terkoreksi tipis 5,081 poin (0,09%) ke level 5.481,503. Sementara Indeks LQ45 berkurang 1,350 poin (0,14%) ke level 952,140. Investor domestik masih ada yang berburu saham. Saham lapis dua yang diincar. Minimnya sentimen membuat perdagangan kurang ramai.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 114.635 kali dengan volume 3,742 miliar lembar saham senilai Rp 2,403 triliun. Sebanyak 122 saham naik, 115 turun, dan 103 saham stagnan. Bursa-bursa regional masih bergerak mix hingga siang hari. Pasar saham Hong Kong melesat tinggi akibat aksi borong saham investor dari China. Akibatnya pasar saham China pun anjlok.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka menguat 7,96 poin atau 0,15% menjadi 5.494,54, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 2,02 poin (0,21%) menjadi 955,51,”Bursa regional yang mayoritas bergerak menguat memberikan dukungan positif bagi pergerakan IHSG setelah tertekan pada perdagangan sebelumnya (Rabu, 8/4)," kata Head of Research valbury Asia Securities, Alfiansyah.

Menurut dia, fokus pemerintah untuk terus mendorong sektor pertumbuhan meliputi pangan, energi, maritim, pariwisata, pendidikan, kesehatan dan perumahan, serta pembangunan infrastruktur konektivitas dengan memberikan tambahan alokasi anggaran akan berdampak positif jangka panjang bagi industri pasar modal.

Kendati demikian, menurut dia, penguatan IHSG BEI pada Kamis cenderung terbatas menyusul cadangan devisa Indonesia per akhir Maret 2015 tercatat sebesar US$ 111,6 miliar, turun dibanding akhir Februari sebesar 115,5 miliar dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi menambahkan, nilai tukar rupiah yang masih positif terhadap dolar AS serta data kinerja penjualan mobil di bulan Maret yang lebih baik dari harapan berpotensi mendorong optimisme investor untuk kembali melakukan aksi beli selektif.

Selain itu, lanjut dia, adanya penurunan bunga kredit ritel diperkirakan dapat mendorong konsumsi domestik meningkat, situasi itu dapat menambah sentimen positif bagi pelaku pasar,”Namun, di tengah momentum positif tersebut juga berpotensi digunakan oleh sebagian pelaku pasar untuk kembali melakukan ambil untung," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 994,59 poin (3,79%) ke 27.231,45, indeks Bursa Nikkei naik 129,42 poin (0,65%) ke 19.918,23, dan Straits Times menguat 6,37 poin (0,19%) ke posisi 3.467,09. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…