UN CBT - Menuju Era Baru Ujian Nasional

 

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, ada yang berbeda dengan pelaksanaan ujian nasional kali ini. Selain tidak lagi menjadi acuan kelulusan siswa, ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 ini akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem berbabis komputer. 

NERACA

Dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) secepat yang terjadi dewasa ini, hampir tidak ada bidang yang tidak dirambahnya, tidak terkecuali di dunia pendidikan. TI tidak hanya berguna untuk hal-hal yang memang secara langsung mengeksploitasi potensi teknologi, tapi juga mendorong munculnya cara-cara baru dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar.

Pengerjaan soal Ujian Nasional (UN) dengan sistem computer based test (CBT) yang tengah di gagas oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah contoh riil dalam pemanfaatan TI di bidang pendidikan.

UN CBT ini serupa dengan sistem computer assisted test (CAT) pada seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sistem CBT sendiri dimanfaatkan untuk memperlancar proses pengadaan UN serta meningkatkan mutu, fleksibilitas dan kehandalan UN. Nantinya, UN dapat dilaksanakan kapan saja dan tidak selalu serentak dengan soal ujian yang setara dengan UN konvensional menggunakan bundel soal dan lembar jawaban.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, menuturkan, ujian nasional dengan UN CBT dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat kesiapan setiap daerah.

"Kalau ada permasalahan tentunya kita sempurnakan," kata dia.

Untuk itu, sebelum ujian nasional dilaksanakan pada 13-15 April 2015 mendatang, Kemendikbud menawarkan sistem ujian berbasis komputer, dan ada 720 sekolah yang bersedia menyelenggarakannya. Setelah dilakukan verifikasi sumber daya manusia dan infrastruktur, Kemendikbud mendapati hanya 585 sekolah di 26 provinsi di 140 kabupaten/kota dengan total sekolah 42 SMP, 138 SMA dan 405 SMK.yang memenuhi syarat untuk mengikuti UN berbasis komputer.

Hal tersebut ditujukan untuk menguji kemampuan sistem CBT, menguji ketahanan sarana prasarana yang digunakan untuk ujian CBT, mencari kemungkinan-kemungkinan sistem yang mengalami kendala teknis, serta mendapatkan bahan-bahan evaluasi untuk pelaksanaan ujian CBT yang sesungguhnya.

SMA Negeri 1 Depok merupakan salah satu sekolah dari ratusan sekolah lainnya yang mendapatkan SK untuk melaksanakan ujian nasional berbasis komputer pada tahun ini. Dari hasil uji coba tersebut, UN berbasis komputer ini memiliki kelebihan tersendiri. Tidak seperti pelaksanaan UN berbasis kertas (PBT) yang cenderung memakan waktu lama, UN CBT dapat memangkas waktu hingga 30 menit.

"Dengan ujian nasional CBT lebih cepat jadi lebih hemat waktu," kata Mendikbud

Selain itu, sambung Mendikbud, ujian dengan sistem CBT telah diantisipasi misalnya jika komputer rusak atau hang maka pengerjaannya dapat dilanjutkan kembali sesuai dengan pengerjaan lanjutannya.

"Kalau sudah mengerjakan 30 soal dari 100 soal maka ketika komputer hidup tinggal melanjutkan kembali, karena ada sistem langsung merekam," kata dia.

Dalam UN CBT pengerjaan soal-soal ujian nasional tersebut akan menggunakan komputer dalam jaringan lokal (local area network/LAN) sebagai pengganti lembar soal dan lembar jawaban. Dalam hal ini server lokal menjadi tumpuan utama. Untuk itu tiap ruangan UN CBT akan terdapat server lokal yang memberikan layanan koneksi dari sisi komputer klien. Server lokal akan mendownload kunci untuk mengakses soal dan login siswa. Setelah sesi ujian selesai komputer server lokal akan mengupload hasil pekerjaan dari peserta ujian ke server pusat.

“Dengan komputer, setiap jawaban yang sudah dikerjakan ditandai sudah terjawab sehingga memudahkan. Sementara bagi operator yang mengelola server juga tahu bahwa siswa sudah menjawab. Semuanya dimonitor satu per satu,” ujar Mendikbud.

Meski tidak ada kendala yang cukup berarti dalam uji coba UN CBT, pasokan listrik menjadi salah satu yang dikhawatirkan terjadi pada saat dilaksanakannya UN CBT. Pasalnya, server dan peralatan komputer membutuhkan pasokan listrik yang kontinyu agar dapat bekerja dengan optimal. Jika pasokan listrik mati mendadak, data-data penting yang belum terekam dengan baik di hard disk otomatis akan langsung hilang.

“Yang perlu diperhatikan adalah pasokan listrik selama berlangsung ujian nasional, karena jika mati lampu tentunya akan mengganggu pelaksanaan UN. Saya harap PLN bisa memperhatikan pasokan listrik selama UN," kata Mendikbud.

BERITA TERKAIT

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

Tips Bagi Mahasiswa untuk Produktif Setelah Libur Lebaran

  Setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri, baik pelajar maupun mahasiswa harus kembali ke aktivitas normal di sekolah maupun…

BERITA LAINNYA DI

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

Tips Bagi Mahasiswa untuk Produktif Setelah Libur Lebaran

  Setelah libur panjang Hari Raya Idul Fitri, baik pelajar maupun mahasiswa harus kembali ke aktivitas normal di sekolah maupun…