Pencapaian Kuartal Pertama - Indofarma Mencatatkan Rugi Rp 13 Miliar

NERACA

Jakarta –Meskipun tahun ini menatap optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan laba, namun beratnya tantangan industri farmasi di dalam negeri belum mampu mendongkrak kinerja PT Indofarma Tbk (INAF). Pasalnya, perusahaan farmasi plat merah ini masih mencatat rugi sebesar Rp 13 miliar pada kuartal I-2015.

Meski begitu, kerugian tersebut masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 38 miliar. Direktur Utama INAF, Arief Budiman mengatakan, perseroan akan terus fokus memperbaiki kinerja melalui berbagai efisiensi agar bisa mencetak keuntungan di tahun ini,”Triwulan pertama tahun lalu rugi Rp 38 miliar, tahun ini Rp 13 miliar. Itu saya sudah menghemat berapa?" ujarnya di Jakarta, Rabu (8/4).

Arief menyebutkan, pihaknya akan melakukan berbagi efisiensi untuk bisa menggenjot kinerja perseroan tahun ini. Di antaranya melalui pembenahan struktur organisasi, meningkatkan utilisasi, dan mencari pendanaan yang efisien melalui penerbitan Medium Term Notes (MTN). Dirinya menyakini, dengan kredit modal kerja yang diatur agar efisien, maka kuartal II akan untung satu digit.

Menurutnya, dengan berbagai efisiensi yang dilakukan, pihaknya bisa mencetak laba hingga Rp 33,8 miliar dengan penjualan Rp 1,7 triliun sepanjang 2015. Tahun lalu, perseroan mencetak laba sebesar Rp 1,164 miliar dan di tahun 2013, perusahaan masih mencatat rugi Rp 54,22 miliar,”Target laba tahun ini Rp 33,8 miliar dan penjualan Rp 1,7 triliun diharapkan bisa tercapai," ungkapnya.

Untuk mendukung kinerja, Arief menyebutkan, perseroan akan meluncurkan 5 produk baru generik di kuartal II-2015. Hal ini lakukan, lantaran pangsa pasar perseroan masih besar yakni baru 18% dan tahun ini ditargetkan tumbuh,”Kita fokus obat generik, dan aktif tender Kemenkes untuk melaksanakan e-catalog, mengoperasikan kembali fasilitas herbal, sehingga pendapatan dan laba naik," paparnya.

Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Indofarma Tbk menyetujui pengangkatan Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen perseroan menggantikan Fajar Rahmat Zulkarnaen,”Menetapkan untuk memberhentikan Fajar Rahmat Zulkarnaen sebagai Komisaris Independen, dan mengangkat Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen,”kata Arief Budiman.

Sebagai informasi, tahun lalu Indofarma berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,16 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 54,22 miliar hingga periode Desember 2013. Sementara, total aset per Desember 2014 menjadi Rp 1,24 triliun turun dibandingkan total aset per Desember 2013 yang sebesar Rp 1,29 triliun. Tahun 2015 ini, perseroan bakal mengembangkan bisnis baru dengan menjual produk makanan dan minuman kesehatan buatan perusahaan asal Kanada, Clarovita Nutrition Inc.

Clarovita Nutrition adalah produsen makanan dan minuman yang banyak menggunakan bahan baku protein nabati. Beberapa produknya seperti cemilan rasa barbeque, cokelat dan spageti. Kalau produk minuman semisal susu dan es krim. Mengusung label makanan dan minuman kesehatan, Indofarma optimistis pilihan bisnisnya tepat. "Variasi produk dan pergerakan tren masyarakat mulai banyak mencari makanan sehat menjadi salah satu alasan kami," ujar Direktur Utama Indofarma, Arief Budiman. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…