Mandiri Perkuat Pembiayaan Bagi Nelayan

NERACA

Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus meningkatkan pembiayaan bagi nelayan baik melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), maupun Kredit Ketahanan Pangan – Energi (KKP-E). Hingga akhir 2014, Bank Mandiri telah memberikan kredit kepada nelayan hingga Rp1,765 triliun, tumbuh 15% dari tahun sebelumnya.

Dalam penyaluran pembiayaannya, Bank Mandiri menerapkan metode pola kemitraan, dimana perseroan bekerjasama dengan perusahaan mitra (usaha mikro, kecil dan menengah / UMKM) yang menjadi penanggung/penjamin bagi nelayan binaannya. Pembiayaan diberikan antara lain kepada usaha penangkapan ikan, pembudidayaan ikan dan pengolahan ikan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyaluran pembiayaan dengan pola kemitraan ini sangat tepat untuk meningkatkan akses nelayan kepada pembiayaan perbankan sehingga nelayan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan hasil tangkapan.

“Komitmen ini akan senantiasa kami perkuat sejalan dengan keinginan Bank Mandiri untuk dapat terus berperan aktif dalam mengembangkan sektor kemaritiman nasional dan memakmurkan negeri,” ungkap Budi di Jakarta, Selasa (7/4).

Dia menambahkan, penerapan pola kemitraan juga terbukti berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (nonperforming loan / NPL) Bank Mandiri di sektor perikanan pada level yang rendah yaitu, 0,58%. Sementara, jumlah nasabah Bank Mandiri tercatat sebanyak 462 UMKM, yang didominasi oleh usaha pengolahan ikan.

Ke depan, Budi menjelaskan, salah satu tantangan terbesar perbankan dalam memperkuat pembiayaan kepada UMKM nelayan selama ini adalah kesulitan calon debitur untuk memenuhi persyaratan kredit umum, antara lain agunan, perijinan, kemampuan cash flow, pendapatan usaha yang bersifat musiman.

“Untuk itu, kami juga mencoba memberikan edukasi kepada para UMKM agar mereka dapat memenuhi kriteria bankable atau memenuhi seluruh persyaratan,” kata Budi.

Di samping pembiayaan, komitmen Bank Mandiri meningkatkan kesejahteraan nelayan nasional juga direalisasikan melalui kegiatan sosial berupa renovasi tempat tinggal nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan Banten yang diresmikan pada Selasa (7/4) oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, KSAL Laksamana Ande Supandi dan Pelaksana Tugas Gubernur Banten, Rano Karno.

Dalam kegiatan ini, Bank Mandiri menyalurkan dana CSR sebesar Rp200 juta yang digunakan untuk merenovasi rumah-rumah nelayan pesisir pantai Labuan agar lebih kuat dan lebih layak huni.

Dukungan Bank Mandiri pada pengembangan sektor kemaritiman nasional juga diwujudkan melalui pembiayaan kepada korporasi di sektor usaha yang terkait dengan sektor kemaritiman. Pada akhir 2014, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke perusahaan yang terkait dengan sektor maritim sebesar Rp33,59 triliun, meningkat dibandingkan dengan penyaluran pada tahun sebelumnya sebesar Rp33,55 triliun.

Beberapa bidang usaha terkait kemaritiman yang mendapatkan alokasi pembiayaan dari Bank Mandiri antara lain usaha kepelabuhanan, perkapalan, galangan kapal, dan jasa pendukung.

“Pada tahun ini, kami telah mengidentifikasi potensi pembiayaan sektor kemaritiman yang cukup besar, termasuk dari program pemerintah untuk membangun 24 pelabuhan agar terbuka akses ke lokasi-lokasi terpencil di Indonesia,” jelas Budi. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…