Pendapatan MNC Investama Tumbuh 7,8%

NERACA

Jakarta - PT MNC Investama Tbk (BHIT) sepanjang 2014 berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp12,43 triliun atau tumbuh 7,8% dari tahun sebelumnya senilai Rp11,53 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (7/4).

Group President & CEO BHIT Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, kenaikan pada konsolidasi pendapatan adalah akumulasi strategi yang efektif serta pencapaian kinerja berkelanjutan yang sangat memuaskan dari masing-masing entitas anak usaha BHIT,”Kontributor terbesar diperoleh BHIT dari pendapatan entitas usaha anak di sektor media sebesar 82,4% atau dengan nominal Rp10,244 triliun,”ujarnya.

Sementara pendapatan sektor lembaga keuangan mengontribusi sebesar 8,0% setara Rp996 miliar, dan pendapatan lainnya berkontribusi sebesar 9,6% setara Rp1,194 triliun. Adapun, EBITDA BHIT naik sebesar 5,7% menjadi Rp4,35 triliun pada 2014 dari Rp4,12 triliun pada 2013. EBITDA margin BHIT terhitung sebesar 35% pada tahun lalu dari total pendapatan.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 156,6% menjadi Rp195 miliar dari tahun sebelumnya, yang mencatat rugi bersih Rp344 miliar.“Prestasi luar biasa BHIT pada pendapatan dan pertumbuhan EBITDA pada tahun 2014 adalah refleksi dari kemampuan perseroan untuk menahan gejolak eksternal yang terjadi selama 2014," paparnya.

Hary mengungkapkan, BHIT ke depan akan fokus dalam mempertahankan pertumbuhan dan posisi media di industrinya sebagai media nomor satu secara menyeluruh dan juga lebih mempercepat pertumbuhan bisnis strategis keuangan dan properti.

Menurut dia, walaupun masih terdapat tantangan kondisi perekonomian dan pasar modal Indonesia saat ini, perseroan tetap yakin untuk dapat terus meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham melalui strategi perseroan yang baik dan aksi korporasi yang solid,”Selain itu, disiplin dalam mengelola struktur keuangan dan kontribusi kinerja yang sangat baik dari masing-masing entitas usaha anak," tandasnya.

Belum lama ini, PT MNC Investama Tbk menambah investasi untuk anak usahanya, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP). BHIT membeli 72,68 juta saham BCAP di harga Rp 1.800 per saham, dengan nilai total transaksi Rp 130,83 miliar. Menurut Tien, Direktur BHIT, usai transaksi yang dilakukan 11 Maret 2015 itu, BHIT kini memiliki 2,99 juta saham atau setara 74,7% dari seluruh saham beredar BCAP. "Tujuan transaksi merupakan investasi strategis," jelasnya.

Bisa jadi, penambahan modal ini dilakukan BHIT untuk mendorong bisnis anak usahanya yang bergerak di sektor keuangan tersebut. MNC Kapital tengah mengkaji rencana menggabungkan PT Bank MNC International Tbk (BABP) dengan bank Pundi

Saat ini, MNC Kapital mengaku sudah meminta izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kini tengah melaksanakan finalisasi kaji tuntas alias due diligence dan struktur merger. Adapun sumber dana merger tersebut akan berasal dari kas internal perseroan. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…