PT Bukit Asam Tidak Lagi Bereksplorasi

NERACA

Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meminta izin PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tidak melakukan aktivitas eksplorasi sementara waktu. Sekretaris Perusahaan PTBA, Joko Pramono dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (6/4) mengatakan, sampai dengan enam bulan ke depan, yaitu September 2015, perseroan tidak melakukan aktivitas eksplorasi untuk penambahan sumber daya di luar area yang telah memperoleh izin eksploitasi.

Oleh karena itu, merujuk pada Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi sebagaimana diatur dalam ketentuan III.3.1 dan III.3.2, serta mengacu pada surat BEI, maka laporan ini disampaikan,”Peraturan tersebut mengacu perihal penyampaian laporan bulanan aktivitas eksplorasi pertambangan non-oil dan gas,”ujar Joko.

Tahun lalu, perseroan membukukan pertumbuhan laba bersih 9% sepanjang tahun 2014 menjadi Rp 2,02 triliun. Pertumbuhan ini didukung kenaikan pendapatan 16,7% menjadi Rp 13,08 triliun. Meski harga batubara global terus turun, harga jual rata-rata PTBA masih naik 15% menjadi Rp 723.635 per ton. PTBA juga berhasil menaikkan penjualan batubara menjadi 17,96 juta ton di 2014 dari 17,76 juta ton di tahun 2013.

Selain itu, PTBA giat efisiensi, dengan optimalisasi jarak angkut ke lokasi tambang dan menggunakan peralatan operasional tambang dengan tenaga listrik milik sendiri. Tahun ini, perseroan menargetkan volume produksi mencapai 23,70 juta ton, naik 30% dibandingkan volume produksi 2014. Selain itu PLTU Banjarsari 2x110 MW di mulut tambang dan infrastruktur di Lahat Sumatera Selatan milik PTBA siap beroperasi komersial. PTBA juga meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tarahan.

Masih tumbuhnya kinerja keuangan PTBA bisa di lihat dari pencapaian perseroan pada periode 9 bulan pertama 2014. Dimana penjualan batu bara PTBA naik menjadi Rp 9,66 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,12 triliun. Naiknya penjualan tersebut mendorong laba komprehensif periode berjalan dalam 9 bulan pertama 2014 juga ikut naik menjadi Rp 1,608 triliun atau lebih tinggi sekitar 30,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,303 triliun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…