Ekspansi Bisnis di Luar Jawa - Nirvana Development Bangun Delapan Mall

NERACA

Jakarta –Meskipun industri properti tahun ini diperkirakan berjalan lambat, namun kondisi ini tidak menjadi hambatan bagi PT Nirvana Development Tbk (NIRO) untuk terus berkespansi. Tahun ini, perseroan berencana membangun 8 pusat perbelanjaan (mall) yang akan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Dana investasi untuk pembangunan mal tersebut diperkirakan sekitar Rp60 miliar hingga Rp80 miliar untuk setiap pusat perbelanjaan.

Direktur Keuangan NIRO, Wilson Efendi menyampaikan, beberapa mal tersebut akan didirikan di Prabumulih, Baturaja dan Lahat di Sumatera Selatan, Tanjung Pinang di wilayah Kepulauan Riau, Bontang dan Kapuas yang berlokasi di Kalimantan. "Kemudian ada juga beberapa yang akan kami bangun di wilayah Jawa seperti Cikampek," katanya, di Jakarta, Rabu, kemarin.

Lebih lanjut Wilson menjelaskan untuk proses pembangunannya diperkirakan akan memakan waktu sekitar 6 sampai 8 bulan kedepan. Sementara untuk prosesi ground breaking diperkirakan akan direalisasikan dalam jangka waktu dekat ini. "Kami menargetkan dapat membuka setidaknya 5 pusat perbelanjaan pada tahun ini, dan sisanya tiga akan dibuka tahun 2016 mendatang," katanya.

Sebelumnya, perseroan memperoleh suntikan modal asing dari Warburg Pincus, perusahaan permodalan swasta yang berfokus pada growth investing. Injeksi modal tersebut senilai US$ 125 juta dengan opsi investasi tambahan hingga US$ 75 juta. Diharapkan transaksi ini akan rampung pada awal kuartal kedua tahun ini.

Dengan suntikan modal tersebut, rencananya, Nirvana dan Warburg akan membentuk perusahaan patungan yang fokus pada pengembangan properti ritel seperti pusat perbelanjaan berbasis hypermarket di kota kelas kedua dan ketiga di Indonesia. Pemilihan lokasi di kota kelas dua dan tiga berdasarkan pada potensi pertumbuhan ekonomi yang didorong urbanisasi yang pesat. Dengan begitu, pembangunan pusat perbelanjaan diharapkan bisa meningkatkan tingkat konsumsi dan pertumbuhan ekonomi di area tersebut. Selain itu, pembentukan kemitraan ini diharapkan bisa mengembangkan sektor properti ritel yang belum banyak dikembangkan di Indonesia.

Perusahaan patungan tersebut nantinya akan dibagi menjadi empat asset operasional dan beberapa proyek pipeline yang kini tengah dalam tahap pengembangan. Dalam jangka panjang, perusahaan patungan ini diharapkan bisa menciptakan platform ritel terkemuka di Indonesia dengan mal berkelas di kota-kota yang memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dan pendapatan yang cukup tinggi untuk berbelanja.

Kata Wilson, dirinya optimistis suntikan modal dari Warburg Pincus akan mempercepat pertumbuhan bisnis Nirvana dan memperluas posisi Nirvana di sektor ritel. Managing Director Warburg Pincus Jeffrey Perlman, juga yakin, Warburg akan memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan peningkatan masyarakat kelas ekonomi di Indonesia. “Perusahaan patungan ini siap untuk menjadi salah satu platform ritel paling unggul di Indonesia," ujar Jeffrey. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…