NERACA
Jakarta – Ketatnya likuiditas industri perbankan menjadi alasan bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk menerbitkan surat utang (obligasi) pada tahun ini, dengan nilai Rp3 triliun,”Tahun ini rencana terbitkan obligasi Rp3 triliun dengan targetnya di semester pertama dan rencananya akan memakai audit buku tahun lalu. Tidak perlu pakai Maret atau Juni 2015,”kata Direktur Bank BTN Iman Nugroho Soeko di Jakarta, Selasa (24/3).
Terkait kupon bunga, dia akan melihat perkembangan tingkat suku bunga. Kalau suku bunga turun akan mempertimbangkan penurunan kupon obligasinya. Perseroan memilih menerbitkan obligasi untuk mendukung program pembiayaan program 1 juta rumah yang digagas pemerintah karena perolehannya lebih cepat dibanding melalui mekanisme lain,”Karena jangka subsidi perumahan panjang, kalau DPK jangka pendek. Program 1 juta perumahan akan mendorong pertumbuhan kredit dan aset kita. Demand kita masih ada backlog 13,5 juta unit,”ujarnya.
Selain itu, berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS), manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk sepakat membagikan dividen Rp 220 miliar tahun ini. Dividen tersebut setara 20% dari laba BTN tahun buku 2014 sebesar Rp 1,1 triliun. Dividen ini akan dibagikan paling lambat 30 hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham.
Kata Direktur Utama BTN Maryono, pembagian dividen ini sebagai apresiasi perseroan terhadap pemegang saham atas kinerja perseroan yang terus meningkat. Harga saham BBTN selama 2014 meningkat sebesar 39% dari harga penutupan per 31 Desember 2013 sebesar Rp 870 menjadi Rp 1.205 per saham.
Pertumbuhan ini lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2014 yang sebesar 21%. Dengan penutupan ini, maka kapitalisasi pasar BBTN naik dari Rp 9,19 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 12,73 triliun pada tahun 2014. (bani)
Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…
Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…
Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…