Transmigrasi Empat Juta Orang Sulit Terealisasi

NERACA

Jakarta -  Pengamat ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan di Jakarta bahwa program transmigrasi yang akan memindahkan empat juta orang masih dianggap sulit untuk bisa terwujud dengan baik.

"Transmigrasi dalam lima tahun harus empat juta orang. Lima tahun lalu, 2009-2014 hanya berhasil 125 ribu orang. Ini program raksasa, bebannya berat untuk Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi," katanya di Jakarta, Senin, (23/3).

Guru besar ilmu ekonomi kelembagaan Universitas Brawijaya itu berpendapat, pekerjaan ini merupakan hal yang sangat sulit dilakukan karena terkait juga dengan pengolahan lahan sebesar sembilan juta hektare bagi para transmigran nantinya.

Terkait dengan pengolahan lahan tersebut, katanya, transmigrasi pada pemerintahan saat ini lebih cenderung digabungkan dengan program reformasi agraria.

"Ini memang sulit dan rumit, pasti itu. Tapi akan lebih baik dijalankan dulu dan dibuat 'roadmap' agar tahu arah programnya seperti apa, karena bagaimanapun program ini harus berjalan," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengungkapkan bahwa presiden menginginkan program itu diutamakan di daerah perbatasan agar lebih cepat berkembang.

Direktorat Peningkatan Kapasitas Manusia dan Masyarakat Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi menganggarkan dana Rp1,5 triliun untuk transmigrasi.

Ditargetkan pada tahun ini akan ditempatkan sebanyak 4.005 KK pada sejumlah wilayah transmigrasi di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Sebelumnya, Menteri Desa, Percepatan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar  mengatakan, saat ini pemerintah berencana untuk menyiapkan jutaan hektare lahan untuk jutaan transmigran. "Kami telah menyiapkan tanah 9 juta hektar untuk  4 juta transmigrasi," ujarnya.

Marwan menjelaskan, terkait lahan tersebut pihaknya hanya bertugas membantu program transmigrasi, terutama pemerataan sektor demografi. Untuk kelancaran program itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun.

"Dananya sih nggak banyak. Kalau transmigrasi sekarang kurang lebih Rp 1,4 triliun. Tapi kita akan menggandeng pihak swasta. Dan itu akan memperkuat sektor transmigrasi kita yang selama ini ditangani negara. Kalau dengan swasta itu nanti ada secara komprehensif dibangunkan rumah sakit, sekolahan, ibu-ibunya dikasi pekerjaan dan lain sebagainya. Sehingga masalah transmigarasi ini bukan semata perpindahan penduduk dari Jawa ke luar Jawa, tetapi juga ada nilai lebih yang diberikan oleh negara kepada transmigran," jelas Marwan.

Marwan pun mengatakan, program itu akan difokuskan di wilayah perbatasan. "Di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, terutama di daerah perbatasan yang itu menjadi titik fokus kita," tandasnya. [agus]

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…