NERACA
Jakarta –Lesunya pasar otomotif dan kendaraan bermotor tahun ini, membuat beberapa industri pembiyaan kendaraan mematok target pertumbuhan bisnis yang konservatif. Namun tidak demikian bagi PT Indomobil Finance yang sebaliknya membidik pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor sebesar 15%-20% pada tahun ini menjadi Rp4,95 triliun-Rp5,16 triliun.
Sementara pembiayaan pada tahun lalu tercatat sebesar Rp4,3 triliun, dengan total portofolio pembiayaan perusahaan sebesar Rp7,7 triliun. Presiden Direktur PT Indomobil Finance Jusak Kertowidjojo menjelaskan, sumber pembiayaan berasal dari induk usahanya, yakni PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).
Dia menjelaskan, pembiayaan perusahaan pada lima tahun lalu hanya tumbuh 5% . Sedangkan pada tahun lalu meningkat menjadi 15%, sehingga masih besar peluang untuk tumbuh,”Target itu didukung karena selama ini pembiayaan Indomobil saja hanya 15%. Tahun ini kami incar pembiayaan dari penjualan Indomobil menjadi 20%,” ujarnya di Jakarta, Senin (23/3).
Jusak menyampaikan, untuk mendukung ekspansi tersebut, perusahaan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II dengan total nilai Rp3 triliun. Sementara pihaknya juga akan mendapatkan pinjaman dari sindikasi perbankan. Disebukan, nilai sindikasi perbankan lebih besar sedikit dari tahun lalu, di mana tahun lalu sebesar US$ 172,5 juta,” pungkasnya.
Kemudian untuk mendanai ekspansi bisnisnya, Indomobil Finance menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2015 senilai Rp500 miliar, dengan kupon bunga yang ditawarkan sebesar 9%-10,80%. Kata Wakil Presiden Direktur Indomobil Finance Indonesia, Gunawan, perusahaan menerbitkan obligasi secara bertahap dengan jumlah maksimal sebesar Rp3 triliun selama dua tahun ke depan.
Disebutkan, obligasi ditawarkan kali ini dalam tiga seri. Seri A bertenor 370 hari dengan bunga 9%-9,6%, Seri B selama tiga tahun dengan bunga 10%-10,6%, dan seri C selama empat tahun dengan bunga 10,15%-10,80%. Gunawan menjelaskan, aksi korporasi yang rutin dilakukan perseroan ini dimaksudkan untuk melakukan diversifikasi pendanaan agar mendapatkan sumber dana yang optimal, dengan tingkat suku bunga yang efisien.
Dalam gelaran kali ini, perusahaan menunjuk PT CIMB Securities, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indopremier Securities, PT Nikko Securities Indonesia dan PT RHB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi,”Kami juga telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat dalam melaksanakan penerbitan obligasi kali ini," ujar Gunawan.
Sementara perusahaan telah memperoleh hasil pemeringkatan efek utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan peringkat idA. Peringkat ini diberikan karena sinergi usaha yang kuat dengan Indomobil Group, permodalan yang kuat serta asset liability management yang kuat.(bani)
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…