Danai Pembebasan Lahan - MNC Toll Road Cari Pinjaman Rp 3,6 Triliun

NERACA

Jakarta - Menyadari bisnis jalan tol membutuhkan dana yang cukup besar, perusahaan jalan tol milik Harry Tanoesoedibjo, PT MNC Toll Road menjajaki pinjaman sebesar Rp 3,6 triliun untuk membiayai ekspansi tol tahun ini yang senilai total Rp 6 triliun,”Kami akan menjajaki pinjaman perbankan sekitar 60% dari total kebutuhan ekspansi 2015," kata Direktur MNC Toll Road Syafril Nasution di Jakarta, kemarin.

Syafril menegaskan, MNC Toll Road tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan PT MNC Investama Tbk (BHIT). Namun, sebagian besar saham MNC Toll Road dimiliki langsung oleh Hary Tanoe. Karena itu, perseroan memiliki perencanaan keuangan sendiri.

Dia menambahkan, pihaknya terbuka untuk mencari pinjaman dari bank lokal maupun asing. Perseroan mengharapkan pinjaman dapat dikantongi tahun ini, seiring pembangunan ruas tol Ciawi-Sukabumi, yang terdiri atas empat tahap serta pengembangan ruas tol yang sudah ada. “Sejauh ini, kami belum berencana ikut tender ruas tol baru,” ungkap Syafril.

Pada 2012, MNC Grup dikabarkan mengakuisisi empat ruas tol milik PT Bakrie Toll Road, anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dengan nilai transaksi Rp 2 triliun. Lima ruas tol tersebut adalah Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Batang-Semarang, dan Ciawi-Sukabumi.

Syafril mengakui, Bakrie Toll Road telah berubah nama menjadi MNC Toll Road. Pada 9 Februari lalu, perseroan resmi melakukan pemancangan pertama (groundbreaking) pembangunan seksi I yang menghubungkan Ciawi-Gombong. Perseroan menargetkan, tol seksi I sepanjang 15,3 kilometer (km) itu bisa beroperasi pada 2017.

MNC Toll mempercayakan pengerjaan konstruksi tol tersebut kepada PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan sebagian oleg Posco asla Korea. Emiten BUMN konstruksi itu memiliki waktu selama 24 bulan untuk menyelesaikannya pembangunan proyek seksi I ruas tol Ciawi–Sukabumi. Per Ferbuari 2015, pembebasan lahan seksi I mencapai 90%.

Ruas tol Ciawi-Sukabumi diperkirakan menelan investasi hingga Rp 2,9 triliun. Sebanyak 70% pendanaan akan dicari dari eksternal dan 30% akan ditutupi dari kas internal. Selain seksi i I Ciawi-Gombong, ruas tol Ciawi-Sukabumi meliputi Seksi II Cigombong–Cibadak (11,9 km), Seksi III Cibadak–Sukabumi Barat (13,7 km) dan Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13 km).

Lebih lanjut, MNC Tol juga terus melanjutkan ruas jalan tol Pejagan-Pemalang yang proses konstruksinya dilakukan oleh Waskita Karya. "Sejauh ini, laporan dari Waskita perkembangan ruas Pejagan-Pemalang cukup baik. Pada Lebaran 2015, satu arah ruas ini bisa dioperasikan walaupun belum sempurna. Setidaknya ruas ini bisa mengurangi trafik yang padat di jalur Pantura," ujar Syafril. (id/bani)

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…