Investasikan Dana Rp 130,83 Miliar - Lagi, MNC Investama Caplok Saham BCAP

NERACA

Jakarta – Perkuat bisnis di sektor keuangan, PT MNC Investama Tbk (BHIT) menambah investasi untuk anak usahanya, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP). BHIT membeli 72,68 juta saham BCAP di harga Rp 1.800 per saham, dengan nilai total transaksi Rp 130,83 miliar.

Menurut Tien, Direktur BHIT,  usai transaksi yang dilakukan 11 Maret 2015 itu BHIT kini memiliki 2,99 juta saham atau setara 74,7% dari seluruh saham beredar BCAP. "Tujuan transaksi merupakan investasi strategis," jelasnya di Jakarta, Rabu (18/3).

Bisa jadi, penambahan modal ini dilakukan BHIT untuk mendorong bisnis anak usahanya yang bergerak di sektor keuangan tersebut. MNC Kapital  tengah mengkaji rencana menggabungkan PT Bank MNC International Tbk (BABP) dengan bank lainnya.

Saat ini, MNC Kapital mengaku sudah meminta izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan  Kini tengah melaksanakan finalisasi kaji tuntas alias due diligence dan struktur merger. Adapun sumber dana merger tersebut akan berasal dari kas internal perseroan.

Darma Putra, Direktur Utama BCAP, mengatakan, langkah ini dilakukan untuk menciptakan sinergi dengan menggabungkan kekuatan bisnis yang dimiliki Bank MNC dengan kekuatan yang dimiliki bank lain. PT MNC Investama Tbk (BHIT) hingga akhir kuartal III tahun 2014 membukukan laba bersih sebesar Rp218,92 miliar. Angka itu meroket 722,4% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp26,62 miliar.

Disebutkan, melonjaknya laba bersih tersebut didukung meningkatnya pendapatan bersih perusahaan sebesar 9,42% menjadi Rp9,18 triliun dibanding akhir kuartal III tahun lalu senilai Rp8,39 triliun. Pendapatan perusahaan dikontribusi dari media berbasis iklan yang meningkat menjadi Rp4,65 triliun dari Rp4,32 triliun, media berbasis pelangan menjadi Rp2,44 triliun dari Rp2,23 triliun, pembiayaan, efek dan asuransi menjadi Rp647,20 miliar dari Rp574,46 miliar.

Selain itu, juga dikontribusi dari naiknya pendapatan sektor pertambangan mencapai Rp529,93 miliar dari Rp415,28 miliar, media berbasis online bertambah hampir dua kali lipat menjadi Rp414,81 miliar dari Rp233,92 miliar, dan penjualan melalui media naik menjadi Rp81,29 miliar dari Rp62,18 miliar.

Naiknya pendapatan bersih perusahaan diikuti naiknya beban langsung menjadi Rp5,24 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp4,49 triliun. Namun, induk perusahaan investasi MNC Group ini mampu menekan kerugian kurs secara signifikan menjadi hanya Rp36,7 miliar dari periode yang sama 2014 sebesar Rp1,1 triliun.

Hal itu menyebabkan laba bersih periode berjalan BHIT pada akhir September 2014 meningkat 49,4% menjadi Rp1,13 triliun dibanding akhir September tahun lalu sebesar Rp756,38 miliar. Laba per saham dasar dan dilusian ikut melonjak menjadi Rp6,2 per lembar dibanding periode yang sama 2013 senilai Rp0,8 per lembar. Adapun jumlah aset perusahaan per akhir bulan lalu tercatat mencapai Rp47,29 triliun, melesat dibanding akhir tahun 2013 sebesar Rp31,75 triliun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…