Akhir Pekan, Pasar Balik Arah Ke Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Seharian pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berada di zona merah dipicu aksi jual investor asing. Tercatat IHSG ditutup terkoreksi 26,002 poin (0,48%) ke level 5.413,151. Sementara Indeks LQ45 ditutup melemah 4,324 poin (0,46%) ke level 940,665. Berikutnya, indeks BEI Jum’at akhir pekan diperkirakan bergerak menguat seiring respon positif pelaku pasar menyambut musim dividen.

Transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 405,516 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 219.414 kali dengan volume 5,215 miliar lembar saham senilai Rp 4,981 triliun. Sebanyak 104 saham naik, 166 turun, dan 97 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia pagi rata-rata ditutup menguat meski Wall Street melemah. Aksi beli masih ramai terjadi di bursa-bursa regional. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.375 ke Rp 66.875, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.000 ke Rp 21.500, Multi Prima (LPIN) naik Rp 450 ke Rp 6.300, dan Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 28.100. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 1.500 ke Rp 37.500, Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 1.000 ke Rp 8.850, Astra Agro (AALI) turun Rp 625 ke Rp 25.625, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 625 ke Rp 51.525.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup berkurang 18,745 poin (0,34%) ke level 5.420,408. Sementara Indeks LQ45 turun 3,649 poin (0,39%) ke level 941,340. Sembilan sektor jadi sasaran aksi jual. Sektor konsumer yang terkena koreksi paling dalam. Saham-saham bank masih jadi incaran beli investor domestik.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 119.732 kali dengan volume 3,223 miliar lembar saham senilai Rp 2,498 triliun. Sebanyak 90 saham naik, 151 turun, dan 91 saham stagnan. Bursa-bursa regional bisa menepis sentimen negatif melemahnya Wall Street dengan bergerak di teritori positif. Bursa Singapura menemani BEI di zona merah.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 800 ke Rp 66.300, Multi Prima (LPIN) naik Rp 450 ke Rp 6.300, Mayora (MYOR) naik Rp 425 ke Rp 28.175, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 350 ke Rp 20.850. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 900 ke Rp 38.100, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 450 ke Rp 10.050, Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 25.800, dan Solusi Tunas (SUPR) turun Rp 425 ke Rp 9.425.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka turun 13,34 poin atau 0,25% menjadi 5.425,80, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 3,37 poin (0,36%) menjadi 941,61. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, masih adanya aksi jual pelaku pasar pada saham-saham di dalam negeri menyusul aksi tunggu investor terhadap hasil rapat Komite Pasar terbuka Federal (FOMC) menahan laju penguatan indeks BEI,”Potensi penguatan IHSG kembali tertahan seiring aksi 'wait and see' investor terhadap hasil rapat FOMC, jika hasilnya memberikan sinyal kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan, diperkirakan berdampak negatif bagi indeks BEI," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, sentimen ekseternal itu bersifat sementara menyusul aksi pemerintah yang akan mengeluarkan kebijakan dalam rangka menjaga ekonomi domestik, diharapkan dapat mengimbangi sentimen dari Amerika Serikat itu,”Sentimen domestik yang baik dapat menjaga arah IHSG BEI positif, diharapkan kebijakan pemerintah sesuai harapan pasar," ujarnya.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan, paket kebijakan ekonomi pemerintah yang akan dikeluarkan diantaranya menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah dan mengurangi defisit transaksi berjalan (CAD). Kebijakan nitu diperkirakan baru akan terasa dalam jangka panjang. Namun, dalam jangka pendek, diperkirakan juga dapat menjadi katalis positif bagi laju IHSG.

Dia mengatakan bahwa Bank Indonesia optimistis surplus neraca perdagangan selama Januari-Februari 2015 bisa menekan defisit transaksi berjalan pada kuartal I 2015. Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng dibuka menguat 142,34 poin (0,60%) ke 24.043,83, indeks Bursa Nikkei turun 42,21 poin (0,22%) ke 19.394,79, dan Straits Times melemah 2,50 poin (0,07%) ke posisi 3.367,11. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…