Bedah Warung dan Budidaya Jamur - Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Karawang

Kehadiran Usaha Kecil dan Menengah mempunyai nilai lebih, selain mampu mendorong perekonomian sektor ril juga membuka lapangan pekerjaan dan termasuk mengentaskan kemiskinan.

NERACA

Karawang sebagai salah satu pusat pertumbuhan industri di Indonesia terus menunjukkan konsistensi yang baik dan pesat hingga kini. Namun, masih dibutuhkan upaya dalam menekan angka pengganguran serta meningkatkan perekonomian masyarakat di Karawang, Jawa Barat.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), angka pengangguran di Kabupaten Karawang pada tahun 2013 lalu meningkat sebesar 15%, dengan total 116.000 pencari kerja.

Berbagai usaha dilakukan pemerintah dalam menekan angka penganguran di Karawang, salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan baru dan atau melakukan pemberdayaan kepada masyarakat agar mereka terlatih untuk membuka usaha kecil mikro menengah.

Dalam rangka mendukung upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, PT. HM Sampoerna Tbk. melalui Sampoerna untuk Indonesia bekerjasama dengan Sahabat Wanita, sebuah program pemeberdayaan perempuan di bawah naungan Putera Sampoerna Foundation, secara konsisten melakukan usaha pemberdayaan masyarakat, terutama kaum wanita, di Karawang, melalui Program Budidaya Jamur dan Bedah Warung sejak Agustus 2014.

Pemberdayaan masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga di Karawang khususnya melalui peran itri dan kaum Ibu serta menekan angka pengangguran kaum wanita usia produktif. Hingga Maret 2015, 750 warga telah tercatat sebagai penerima manfaat program tidak langsung.

Head of Stakeholders, Regional Relations & CSR PT. HM Sampoerna Tbk., Henny Susanto menuturkan, sinergi antara Pemerintah dan pihak swasta diperlukan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan.

“Melalui payung program “Sampoerna untuk Indonesia”, kami terus berupaya mendukung pemerintah daerah untuk meningkatkan penghidupan yang layak sesuai dengan pertumbuhan daerahnya. Besar harapan kami bahwa para komunitas budidaya jamur yang sudah terbentuk dapat lebih berperan aktif serta dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi warga sekitarnya,” ujar dia.

Karawang dikenal sebagai salah satu daerah pemasok jamur terbesar di Indonesia. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Karawang, tidak kurang dari 2.600 unit kubung Jamur tersedia di Karawang, guna memenuhi permintaan pasar akan jamur yang terus meningkat. Tidak heran jika banyak masyarakat Karawang yang melakukan budidaya jamur sebagai mata pencaharian utamanya.

Pelatihan budidaya jamur, yang merupakan fokus dari kegiatan ini, diberikan kepada anggota Karang Taruna dari  lima desa di sekitar Kecamatan Teluk Jambe. Diharapkan melalui pelatihan keterampilan ini mereka dapat menciptakan lapangan kerjanya sendiri dan juga bagi komunitas sekitarnya.  

“Dalam mewujudkan visi Putera Sampoerna Foundation untuk menciptakan wirausahawan masa depan yang berkualitas, PSF menginspirasi para mitra untuk bekerjasama dalam meningkatkan lapangan kerja melalui pengembangan kewirausahaan serta pemberdayaan masyarakat. Melalui inisiatif inilah kami berharap Indonesia dapat mewujudkan mimpinya menjadi bangsa yang mandiri,” ujar Ben Suadi, Director Putera Sampoerna Foundation.

Program bedah warung dilaksanakan untuk 100 kios, yang terdiri dari 50 kios di Desa Puseurjaya dan 50 kios di Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang. Selain mendapatkan perbaikan warung, para pemilik warung juga diberikan pelatihan manajemen keuangan dan bantuan permodalan berupa barang sesuai kebutuhannya agar dapat meningkatkan pendapatan mereka. Mereka yang telah mengikuti program tersebut  telah berhasil meningkatkan pendapatan mereka dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat disekitarnya.

Salah satu penerima manfaat program Budidaya Jamur Tiram, Mimah mengatakan, dengan adanya program ini, ibu-ibu rumah tangga bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan omset berkisar antara Rp200 ribu – Rp250 ribu per hari.

“Nantinya itu akan diputar kembali untuk biaya bikin makanan olahan jamur tiram. Sebagian lagi adalah kecil-kecilan untuk tambah uang jajan anak. Selain itu kita juga jadi ada aktifitas, nggak diam aja di rumah,” ujar dia.

Program ini juga mendapatkan apresiasi positif dari pemerintah Kabupaten Karawang. “Kami mengapresiasi kontribusi dan komitmen Sampoerna serta PSF dalam memajukan perekonomian masyarakat Karawang melalui program kewirausahaan seperti budidaya jamur dan bedah warung. Harapan kami, program ini dapat mendorong semakin banyak pelaku usaha untuk turut berkontribusi pada masyarakat Karawang,” tutup Dr. Cellica Nurrachadian, Pelaksana Tugas Bupati Karawang yang diwakili oleh H. Ramon Wibawa Laksana, Asisten Daerah Kabupaten Karawang.

 

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…