Dirikan Perusahaan Baru - Lautan Luas Mulai Mencicipi Bisnis Glukosa

NERACA

Jakarta – Kembangkan bisnis kimia lebih besar lagi, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) mendirikan sebuah anak usaha baru yang bergerak di industri glukosa dan sejenisnya yakni PT Lautan Sweteener Indonesia. Perseroan menggandeng salah satu anak usaha yang berada di Singapura, Lautan Luas Singapore Pte. Ltd. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Lautan Luas Herman Santoso mengungkapkan, modal dasar pendirian Lautan Sweetener sebesar Rp 80 miliar.

Melalui pendirian anak usaha baru tersebut, peseroan pun mencatatakan kepemilikan saham sebesar 95%. Sisanya, dimiliki oleh Lautan Luas Singapore Pte. Ltd. Sementara, modal disetor sebesar Rp 20 miliar. Kemudian dari struktur organisasi, Subakti Setiawan tercatat menduduki posisi Presiden Direktur dan Tjintya Vagranty sebagai Direktur Lautan Sweetener.

Adapun susunan komisaris terdiri dari Indrawan Masrin selaku presiden komisaris serta Jimmy Masrin yang menjabat sebagai komisaris. Selain itu, perseroan juga meningkatkan modal disetor salah satu anak usahanya, PT Lautan Natural Krimerindo (LNK). Dana yang disuntikkan perseroan kepada perusahaan produsen krimer tersebut tercatat sebesar Rp 20 miliar.

Melalui transaksi tersebut, modal dasar dan disetor LNK naik dari Rp 82,02 miliar menjadi Rp 102,02 miliar. Pasca transaksi tersebut, kepemilikan saham perseroan pada LNK pun naik menjadi 102.015 saham atau setara dengan 99,98% kepemilikan saham. Sebelumnya, kepemilikan saham 99,98% perseroan atas LNK hanya setara dengan 2.015 lembar saham.

Sisanya, saham LNK dimiliki oleh Direktur Utama Lautan Luas Indrawan Masrin yakni 0,012% atau setara dengan 10 lembar saham. Sepanjang tahun lalu, emiten distributor dan manufaktur bahan kimia tersebut diperkirakan meraup pendapatan Rp 6 triliun. Perolehan tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan,”Memang laporan keuangan periode 2014 masih diaudit. Tetapi target pendapatan perseroan sudah tercapai,"kata Herman.

Menurut Herman, tahun ini perseroan membidik pendapatan sebesar Rp 7 triliun atau naik 16,67% dari target perndapatan 2014. Pertumbuhan akan dipicu oleh penguatan distribusi dan manufaktur. Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 250 miliar. Adapun capex tersebut akan digunakan untuk mendanai tiga proyek utama perseroan senilai Rp 750 miliar.

Direktur Lautan Luas, Danny S Adenan pernah mengatakan, ketiga proyek tersebut di antaranya perluasan pabrik krimer di Mojokerto dan pembangunan gudang terpadu,”Pembangunan gudang terpadu yang disebut distribution centre di Semper, Tanjung Priok dan perluasan pabrik Poly Aluminium Chloride (PAC) di Tanggerang," katanya.

Dia menjelaskan, proyek perluasan pabrik krimer dan pembangunan gudang terpadu masih dalam taraf akhir perencanaan, permohonan izin bangunan pencarian teknologi, negosiasi kontraktor, pemasok angin dan penyandang dana. "Sementara permulaan pelaksanaan diperkirakan pada pertengahan 2015," imbuhnya. (bani)



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…