PLN Harus Jadi Perusahaan Kelas Dunia

NERACA

Jakarta -  PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diharapkan menjadi perusahaan pengelola listrik berkelas dunia seiring dengan peran utamanya dalam menangani transmisi dan distribusi listrik nasional.

"Kedepannya PLN diharapkan bisa fokus menangani transmisi dan distribusi listrik pada masyarakat, sedangkan pembangkitnya nanti dilaksanakan oleh para pengembang," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, di Jakarta, Kamis (12/3).

Untuk mendukung hal itu, pemerintah secara regulasi telah menetapkan Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2015 tentang "power wheeling" yang bertujuan untuk memfasilitasi pengembang swasta menggunakan jaringan yang ada, baik itu milik swasta atau milik PLN.

"Tapi dalam megoperasikan harus dilakukan secara satu tangan yaitu oleh Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) yang merupakan unit induk PLN dengan fungsi sebagai 'independent system operator' sekaligus 'transmission operator'," tutur Jarman.

Selain itu, katanya, pemerintah juga telah memberlakukan Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2015 tentang harga patokan yang tujuannya mempercepat proses pengadaan listrik melalui mekanisme "Independent Power Producer" (IPP) melalui penunjukan dan pemilihan langsung.

"Pemerintah sudah melakukan langkah percepatan diantaranya penyederhanaan negosiasi dengan membuat harga tarif, proses penunjukan dan pemilihan langsung, termasuk dilakukannya 'power wheeling' dalam IPP," ujarnya.

Peran swasta melalui mekanisme IPP diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan listrik nasional dengan kapasitas 25.000 MW dari target 35.000 MW yang dicanangkan pemerintahan era Jokowi.

Dalam mempercepat proses perizinan investasi, pemerintah bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah berupaya mempercepat proses perizinan melalui sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), sehingga proses perizinan listrik yang tadinya membutuhkan waktu 900 hari bisa dipersingkat hanya dalam 200 hari atau bahkan kurang.

Sependapat dengan Jarman, Ketua Umum MKI Moch. Harry Jaya Pahlawan merekomendasikan beberapa langkah yang harus diambil PLN agar bisa bertransformasi menjadi perusahaan energi kelas dunia di antaranya dengan menurunkan besaran subsidi listrik, dan menjamin pasokan tenaga listrik, serta menambah rasio elektrifikasi dari 80% menjadi 95% dalam lima tahun ke depan.

"Pemberian subsidi listrik sekarang sudah mencapai Rp100 triliun, angka ini harus ditekan," tukasnya.

Selain itu, menurut dia, PLN juga perlu membangun interkoneksi jaringan transmisi, mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), dan melakukan restrukturisasi organisasi perusahaan listrik.

"Yang paling penting untuk diwujudkan adalah pembangunan pembangkit berkapasitas 35.000 MW untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5%," tuturnya. [agus]

BERITA TERKAIT

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…

Sumber Daya Air Jadi Prioritas Pembangunan IKN

  NERACA Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan sektor sumber daya air (SDA) dan infrastrukturnya menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

Pemerintah Komitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital

    NERACA Jakarta – Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh…

Sumber Daya Air Jadi Prioritas Pembangunan IKN

  NERACA Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan sektor sumber daya air (SDA) dan infrastrukturnya menjadi…