Pemanfaatan Teknologi Lokal Harus Dimaksimalkan

NERACA

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, menegaskan peran teknologi untuk mendorong perekonomian sangat besar karenanya pemanfaatan kandungan lokal akan dimaksimalkan.

"Peran teknologi untuk ekonomi sangat besar. Kami harap kandungan lokal dapat digunakan semaksimal mungkin guna mendorong ekonomi,," kata Indroyono, di Jakarta, Rabu, (11/3).

Dalam pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt, dana yang akan tersalurkan mencapai hingga Rp1.000 triliun. Dia mengatakan pemerintah mendorong agar perusahaan dan industri Indonesia yang memenuhi sendiri kebutuhan teknologi pembangkit tersebut.

"Perusahaan Indonesia sudah bisa bikin boiler, travonya. Sama dengan di industri hulu migas kita dorong jangan impor lagi, kalau di jasa seismic di darat 70% sudah dari Indonesia yang mengangani, tapi kalau 'offshore' memang jasa seismic yang digunakan dari Indonesia baru 15%," ujar dia.

Hal ini karena teknologi kelautan yang dimiliki Indonesia belum mampu mendukung kebutuhan saat ini, termasuk kapal yang digunakan terpaksa masih milik asing.

Terkait teknologi yang digunakan untuk pembangkit listrik 35.000 MW, dirinya menggarisbawahi penggunaan teknologi pengolahan batu bara yang mampu menurunkan pelepasan emisi karbon. Selain itu, teknologi pengolahan energi air, gas, dan panas bumi.

"Kita tidak mau gagal yang untuk 35.000 MW, jadi kita gunakan batu bara, air, gas, dan panas bumi. Yang skala kecil-kecil kita pakai energi angin, surya, gelombang laut," ujar dia.

Pengembangan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Angin, menurut dia, digarap dengan meninggikan tiang kincir angin hingga 120 meter dan kincir (blade) sepanjang 60 meter guna mendapatkan angin.

"Kata ahlinya kalau di bawah 100 meter anginnya tidak ada, jadi teknologi tiangnya dikembangkan dibuat sampai 120 meter. 'Blade'nya 60 meter, entah bagaimana nanti bawanya tapi yang jelas itu dikerjakan," ujar Indroyono.

Semua teknologi pembangkit listrik selain dari yang berbahan bakar batubara, gas, panas bumi, dan air, Indroyono menegaskan terus dikembangkan dalam skala kecil dan menjadi bagian dari inovasi.
"Tapi kalau yang 35.000 MW harus jadi, kalau tidak bahaya," ujar dia.

Terkait dengan pembangunan pembangkit listrik ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mendapat tugas untuk membagi-bagi industri mana saja yang siap memasok komponen dan siap membangun pembangkit tersebut. [agus]

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…