Akuisisi Empat Perusahaan - Dwi Kemasindo Investasikan Dana Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta– Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus terkoreksi, namun tidak mengendurkan ekspansi bisnis PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK). Pasalnya, perseroan berencana mengakuisisi empat perusahaan hingga tahun depan. Perseroan bakal mengakuisisi perusahaan lokal yang menjadi kompetitor di sektor pengemasan (packaging) untuk mengonsolidasikan usahanya.

Direktur Keuangan Dwi Kemasindo Witjaksono mengungkapkan, dua perusahaan bakal diakuisisi pada tahun ini, sedangkan sisanya pada 2016. Perseroan bakal mengeluarkan dana kurang lebih sebesar Rp 200 miliar untuk mengakuisisi dua perusahaan tahun ini dan Rp 100 miliar untuk menambah modal salah satu perusahaan tersebut.

Untuk mengakuisisi dua perusahaan tersebut, perseroan akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi yang direncanakan terbit tahun ini. “Sambil menunggu pembangunan pabrik di Subang, perseroan bakal mengakuisisi dua perusahaan lagi pada 2016,” ucap Witjaksono di Jakarta, kemarin.

Pada pertengahan April tahun ini, perseroan bakal meminta persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun. Sementara itu, untuk mengantisipasi ekspansi tahun depan, perseroan bakal mengajukan persetujuan kepada pemegang saham untuk melangsungkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Menurut Witjaksono, rencana rights issue tersebut juga merupakan bentuk antisipasi rasio utang perseroan tahun depan yang bakal semakin tinggi. Rencananya, rights issue Dwi Kemasindo akan berlangsung pada kuartal II tahun depan. “Persentase saham yang bakal diterbitkan belum final,” tutur dia.

Sebelumnya, Dwi Kemasindo akan menerbitkan surat utang senilai Rp 1,5 triliun pada semester I-2015. Meski demikian, emiten yang bergerak di industri kemasan ini masih membuka peluang untuk memadukan penerbitan obligasi, sukuk, dan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN). Keputusan soal pendanaan itu akan dikeluarkan setelah selesainya rating dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). “Bisa juga hanya pilih dua atau hanya satu. Masih didiskusikan di internal dan menunggu rating dari Pefindo,” ujar Witjaksono.

Perseroan menargetkan seluruh dana tersebut bisa diraih pada akhir semester I. Nantinya dana obligasi dialokasikan untuk pembangunan pabrik di Subang, akuisisi perusahaan sejenis, serta restrukturisasi utang (refinancing).

Terkait pembanguan pabrik di Subang, Jawa Barat, perseroan berencana menyediakan cadangan lahan (landbank) seluas 40-60 hektare (ha). Pembangunan akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan rampung pada 2017. “Tahun ini rencananya akan kita bangun 5 ha dulu, nilainya kurang lebih Rp 500 miliar,” ungkap Witjaksono.

Sementara itu, sekitar 6,7% dana obligasi atau sebesar Rp 100 milar akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sejenis. Perusahaan yang menjadi sasaran memiliki dua lini, yakni offsett printing dan flexible packaging yang akan memperkuat jangkauan pasar perseroan. (id/bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…