Pasca IPO, JNE Jajaki Bisnis Pariwisata

NERACA

Jakarta - Perusahaan ekspedisi PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mempunyai ambisi besar dalam pengembangan usahanya kedepan. Apalagi pasca rencana go public pada tahun 2016 mendatang. Pasalnya, perseroan berencana mengokohkan bisnis kurir dan logistiknya di darat, laut dan udara, hingga merambah bisnis pariwisata.

Direktur Pelaksana JNE, Johari Zein mengatakan, kedepan pasca IPO nanti akan banyak aksi korporasi yang akan di kembangkan. Diantaranya rencana menjadi operator pesawat perintis untuk kawasan timur dan merambah bisnis pariwisata dan turunannya,”Kita akan membeli pesawat sebagai operator seperti yang dimiliki DHL dan juga kemungkinan bisnis pariwisata dengan memanfaatkan jaringan yang ada di  berbagai daerah,”ujarnya di Jakarta, Rabu (4/3).

Menurutnya, bisnis logistik dalam negeri memiliki potensi pasar yang cukup besar sekitar Rp 2100 triliun dan kurir mencapai Rp 60 triliun. Maka diharapkan, dengan pencarian dana lewat pasar modal melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), JNE akan terus memperkuat cabang di daerah, khususnya kawasan Indonesia Timur.

Kata Johari, dana IPO yang dibidik nanti sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun. Nantinya, dana tersebut untuk memperkuat infrastruktur di bisnis logistik dan termasuk memperkuat jaringan di kawasan Indonesia Timur,”Setelah Sumatera dan Jawa sudah kita sambung, kedepan Indonesia bagian timur agar pengiriman logistik bisa lebih efisien,”ungkapnya.

Asal tahu saja, dana penggunaan IPO JNE juga digunakan untuk membangun pusat distribusi barang di Cikampek atau Karawang, Jawa Barat. Selain itu, JNE juga sudah mulai melirik perusahaan-perusahaan untuk diakuisisi, seperti perusahaan percetakan dan pengepakan. Kedepan, perseroan menargetkan akan menambah 15.000 jaringan hingga 2025 yang saat ini masih sekitar 3.500 jaringan tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan pada tahun depan menargetkan pendapatan senilai Rp 3,9 triliun atau naik dari target tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun.

Selama empat tahun terakhir, omzet pengiriman di seluruh Tanah Air naik 40% secara konsisten. Tentunya hal ini mendorong perseroan untuk meningkatkan kapasitas layanan hingga layanan distribusi ke seluruh pelosok nusantara dapat semakin lancar. Aksi korporasi dinilai merupakan pilihan tepat dalam mentransformasi perusahaan,”Melalui aksi korporasi, para stakeholder (pemangku kepentingan) JNE bisa memastikan akan adanya pengelolaan yang baik, terkontrol dan dikelola secara profesional," ujarnya.

Kata Johari, dirinya optimistis target 2015 akan terlampaui seperti target 2014 seiring dengan meningkatnya masyarakat kalangan menengah serta "e-commerce" yang semakin berkembang,”Ekonomi semakin membaik, 'delivery company atau perusahaan pengiriman barang, 'e-commerce' semakin berkembang," katanya. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…