NERACA
Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta mendukung kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 40% ponsel. Hipmi berharap agar pemerintah konsisten menerapkan kebijakan ini. Meski demikian, Hipmi mengingatkan target (40% TKDN) tersebut tetap mempertimbangkan sisi kualitas produk kandungan dalam negeri. “Mengenai TKDN sampai 40% itu mungkin pemerintah sudah mempunyai hitungan tersendiri, kira-kira apa-apa saja yang sudah sanggup untuk diproduksi ditingkat lokal. Meski demikian kita juga harus memastikan dan menjamin kualitas dari produk tersebut. Jangan sampai karena untuk memaksakan target TKDN, lalu muncul banyak produsen dengan produk yang mengesampingkan kualitas. Sehingga nantinya yang akan dirugikan adalah kita juga yakni konsumen,” ujar Ketua Umum BPD Hipmi DKI Jakarta, Rama Datau Gobel, di Jakarta, Selasa (3/3).
Keterbelakangan industri telekomunikasi di Tanah Air dapat terlihat dari minimnya kehadiran produk pendukung jasa telekomunikasi asal indonesia baik penyedia hardware atau software di pameran-pameran internasional. “Kita lihat saja di pameran telekomunikasi tingkat international baik itu Communicasia maupun GSM Conference yang ada di Barcelona, Spanyol. Sangat jarang kita temui perusahaan pendukung jasa telekomunikasi asal indonesia baik penyedia hardware atau software. Saatnya kita memikirkan industri ini,” tutup Rama. [ardi]
UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…
NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…
UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…
NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…