Laba Astra Otopart Turun Jadi Rp 871,65 Miliar

NERACA

Jakarta - Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) meraih laba bersih Rp871,65 miliar di 2014 atau turun 8,05% dari posisi sebesar Rp948,01 miliar di 2013. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Laba bersih per saham perseroan juga turun menjadi Rp181 per saham di tahun lalu, dari posisi sebesar Rp209 per saham di 2013. Laba bruto perseroan juga naik menjadi Rp1,75 triliun di 2014, dari posisi laba bruto sebesar Rp1,65 triliun di 2013. Sementara laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp1,11 triliun di 2014, atau turun 8,2% dari posisi sebesar Rp1,21 triliun di 2013.

Adapun pendapatan bersih Astra Otoparts menjadi Rp12,25 triliun di tahun lalu, atau naik 14,48% dari posisi sebesar Rp10,70 triliun di 2013. Selain itu, total aset perseroan mengalami peningkatan ke posisi Rp14,38 triliun di akhir 2014, dari posisi total aset sebesar Rp12,48 triliun di 2013.

Tahun ini, perseroan menyiapkan anggaran belanja modal (capex) sedikitnya Rp 5 triliun. Perseroan akan menggunakan kas internal dan pinjaman bank untuk memenuhi kebutuhan belanja modal tersebut,”Capex tahun ini masih sama dengan tahun lalu, “kata Direktur AUTO, Robby Sani.

Disebutkan, capex itu dialokasikan untuk AUTO dan anak-anak usaha, baik yang terkonsolidasi maupun tidak terkonsolidasi. Kata Robby, masih samanya belanja modal tahun ini, didasarkan pada sejumlah kondisi tahun ini yang diperkirakan sama seperti tahun 2014 silam. Misalnya, pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan nilai tukar mata uang. Asumsi-asumsi ini kemudian akan mempengaruhi industri otomotif.

Sepanjang tahun lalu, mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjulan mobil secara nasional menyusut 1,7% dari 1,22 juta unit menjadi 1,2 juta unit. Sementara, dari data Asosaisi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan motor secara nasional naik tipis dari 7,74 juta unit menjadi 7,86 juta unit.

Jika kondisi ekonomi tidak banyak berubah, maka pasar mobil dan motor di 2015 tidak akan banyak berbeda dibanding tahun lalu. Sejalan dengan hal itu, industri komponen yang menjadi ranah bisnis AUTO pun akan sama. Namun, hal itu tidak membuat AUTO berpangku tangan. Robby bilang, pihaknya tetap membuka kesempatan untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti yang dilakukan tahun lalu. Sayang, ia belum mau mengungkapkan lebih lanjut terkait hal tersebut.

Masih tumbuhnya produksi motor dan mobil tahun ini, bakal mengerek kinerja keuangan PT Astra Internasional Tbk dan anak usahanya, termasuk PT Astra Otoparts Tbk. Disebutkan, peningkatan kapasitas produksi sepeda motor sport sebanyak 500 ribu unit per tahun berpotensi menaikkan kinerja keuangan PT Astra International Tbk (ASII). Kapasitas produksi sepeda motor perseroan bakal bertambah menjadi 5,8 juta unit dari saat ini 5,3 juta unit. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…