Kemkominfo Bentuk Panel Batasi Konten Negatif

Tayangan-tayangan yang berdampak negatif kepada masyarakat, khususnya pada anak-anak memang masih sering kita jumpai di televisi maupun dalam media internet. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan, pemerintah akan membentuk panel terkait situs-situs bermuatan negatif.

Menurut Rudiantara, pembentukan panel situs negatif tersebut diharapkan menjadi solusi dalam penanganan masalah situs negatif, sehingga tak bobol seperti situs berbagi video Vimeo.

Fokus perbaikan governance, pemicunya adalah Vimeo. Jadi, dengan kasus Vimeo memicu kita untuk segera memperbaiki governance ini dengan pembentukan panel situs negatif, ujar Rudiantara usai rapat di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Dia menjelaskan, panel tersebut akan terbagi dalam 4 (empat) bidang yaitu panel Pornografi, Kekerasan pada Anak, dan Keamanan Internet; panel Terorisme dan Sara; panel Investasi Ilegal, Penipuan, Perjudian, Obat & Makanan, dan Narkoba; serta panel Hak Kekayaan Intelektual.

Panel tersebut akan diarahkan langsung di antaranya oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Menteri Komunikasi dan Informatika, kepala Badan Ekonomi Kreatif, kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, serta kepala Badan Narkotika Nasional.

Nantinya, panel itu akan diketuai oleh Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo dan Wakil Ketuanya oleh Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur (Kemenko Polhukam).

Rudiantara memastikan panel penanganan situs negatif ini akan mulai terbentuk dalam waktu dekat. “Insya Allah akhir Februari, akhir minggu depan sudah ada,” ungkapnya.

Dia berharap panel tersebut dapat membantu pemerintah dalam menangkal segala situs-situs negatif. “Mengenai output-nya governance terhadap filtering atau pembatasan pada situs-situs negatif. Mulai 1 Mei sudah ada beroperasi, salah satunya yg akan dibahas adalah Vimeo,” kata Rudiantara.

Sebelumnya, Kemkominfo dipusingkan oleh Vimeo, situs berbagi video yang dilaporkan menyusupi konten pornografi hingga harus diblokir sejak tahun lalu. Saat akan dilakukan filtering, Vimeo masih enggan untuk mengikuti aturan pemerintah Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara meminta masyarakat aktif melaporkan situs dan acara televisi yang buruk. “Menkominfo bukan dewa, kami butuh masyarakat,” kata Rudiantara disela-sela acara launching Rapotivi di Jakarta.

Menurutnya, saat ini kementeriannya tengah berupaya untuk memberantas tayangan buruk di televisi dan media internet. “Kami melihat medianya, kami tidak hanya melihat televisi tapi juga internet. Kami punya data situs-sirus buruk yang merugikan mesyarakat,” ujarnya.

Kendati kementeriannya mampu menangani sejumlah situs-situs bermuatan pornografi, saran, dan kekerasan, namun Rudiantara mengatakan untuk menangani tayangan televisi kementeriannya perlu bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). “Konten televisi bukan otoritas Menkominfo, tapi saya tidak segan untuk mengingatkan komisioner KPI,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, kementeriannya sedang membentuk tim panel yang diisi dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, dan para pemuka agama untuk mengawasi pelanggaran penyiaran tersebut.

Bukan Menkominfo yang memutuskan, tapi kami bentuk panel yang melibatkan Komnas Anak dan tokoh agama seperti Buya Syafi'i dan Romo Benny, kata Rudiantara seraya menambahkan tim panel untuk mengawasi situs-stitus buruk tersebut akan diumumkan pada Maret 2015.

Namun, Rudiantara dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya juga bergerak secara informal bila melihat ada pelanggaran dan secepatnya diteruskan ke KPI. “Jadi, tidak selamanya pemerintah menunggu laporan dari KPI,” tegasnya.

 

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…