Terbitkan Right Issue Rp 5,3 Triliun - Waskita Karya Masih Menunggu Izin DPR

NERACA

Jakarta – Tahun ini banyak agenda besar yang bakal digarap PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dalam mengembangkan bisnisnya. Maka untuk mendanai ekspansi bisnis tersebut, perseroan bakal menerbitkan saham baru atau rights issue sebesar Rp 5,3 triliun. Dimana rencana ini harus mendapatkan izin dari mitra kerja di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) M Choliq mengatakan, langkah perseroan untuk menerbitkan saham baru (right issue) sebesar Rp5,3 triliun harus meminta izin terlebih dahulu kepada DPR,”Kita harus minta izin dulu ke DPR, boleh atau tidaknya untuk menerbitkan right Issue,"ujarnya di Jakarta, Senin (23/2).

Dia meyakini, izin right issue itu akan diperoleh dari DPR pada minggu ini. Sehingga langkah right issue bisa terlaksana pada kuartal II/2015. Saat ini perseroan belum menunjuk penjamin emisi (underwriter) dalam mensukseskan rencana right issue tersebut. Segera setelah mendapat persetujuan dari DPR, perseroan baru menunjuk underwriter.

Rencananya, perseroan akan melakukan right issue senilai Rp5,3 triliun. Jumlah itu terdiri dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun dan sisanya penerbitan saham ke publik. Dana hasil right issue akan digunakan perseroan untuk membangun lima proyek jalan tol baru dan transmisi jaringan listrik di Sumatera.

Asal tahu saja, PT Waskita Karya Tbk bakal membangun ruas jalan tol Pejagan- Pemalang, Jawa Tengah dengan nilai investasi sebesar Rp850 miliar. Jalan tol tersebut, merupakan akses penghubung beberapa kawasan industri ke pelabuhan-pelabuhan sekitar ruas jalan tol dalam mendukung aktivitas ekspor nasional.
Disebutkan, dana investasi Rp850 miliar merupakan seksi satu yang luas tolnya mencapai 14,2 kilometer (km), sedangkan seksi II sepanjang 6 km membutuhkan dana sebesar Rp703 miliar. Sehingga total investasi seksi I dan II mencapai Rp2,34 triliun.

Proyek tol Pejagan-Pemalang memiliki panjang jalan tol 57,5 km, dengan dana yang diperlukan Rp5,52 triliun. Adapun pembebasan lahan di tol Pejagan-Pemalang sudah mencapai 98%, dengan masa konsesi selama 45 tahun dan sistem operasinya secara terbuka.

Selain itu, PT Waskita Precast, anak usaha PT Waskita Karya Tbk tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan asal Malaysia dan Tiongkok untuk pembangunan pabrik dan ekspor produk. Waskita Precast bakal memilih salah satu dari kedua perusahaan tersebut.

Direktur Keuangan Waskita Precast, Haris Gunawan pernah bilang, perseroan akan menggandeng mitra asing untuk investasi pembangunan pabrik beton pracetak (precast) di Kalimantan. Perseroan juga bakal bekerja sama dengan perusahaan asing tersebut untuk penjualan ekspor nantinya,”Kami tengah menjajaki kemitraan dengan perusahaan asal Malaysia dan Tiongkok. Kami bakal pilih salah satu,” ucap Haris. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…