Premium dan Solar Dapat Subsidi

NERACA

Jakarta - Kondisi harga minyak mentah dunia yang telah rebound membuat pemerintah mengubah kebijakan terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional. Pemerintah justru kembali memberikan subsidi pada BBM jenis Premium dan disamping itu negara juga menambah besaran subsidi pada solar.

Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Nyoman Wiratmadja, mengatakan akibat harga minyak dunia yang naik pemerintah memberi subsidi ke premium Rp50 per liter, termausk juga menambah subsidi solar Rp100 per liter menjadi Rp1.1100 per liter.

"Kalau kemarin harusnya naik Rp50 tapi keputusan di Menko Bidang Perekonomian harganya tetap," ujar Wirat di Jakarta, pekan lalu. Namun dia menjelaskan, pemerintah tidak mengambil dari dana subsidi dalam APBN-P 2015 dan dana untuk subsidi itu diperoleh dari hasil selisih keuntungan atas penjualan harga BBM nasioanal pasca-harga minyak dunia tengah jatuh. "Waktu minyak dunia turun kan, kemarin ada delta. Untuk solar Rp6.400, ada selisih Rp100," tuturnya.

Lebih lanjut pihaknya mengatakan, selisih keuntungan dari penjualan BBM nasional pasca-harga minyak turun diserahkan secara keseluruhan ke PT Pertamina (Persero). Nyoman mengungkapkan, namun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan melakukan audit dan selisih keuntungan itu akan masuk ke dalam keuangan negara.

"Nanti diaudit BPK. Contoh waktu rapat DPR ada tabungan Rp 100-200 per liter," tambahnya. Seperti diketahui, bahwa pemerintah memutuskan harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar per 1 Februari 2015 tetap seperti sebelumnya. "Harga acuan relatif stabil, sehingga diputuskan tidak berubah atau sama seperti harga per 19 Januari 2015," kata Sekjen Kementerian ESDM Teguh M Pamuji.

Menurut dia, harga premium per 1 Februari 2015 di Jawa tetap Rp6.700 per liter, Bali Rp7.000 per liter, dan di luar Jawa-Bali Rp6.600 per liter. Lalu, harga solar juga tetap Rp6.400 per liter. Penetapan harga per 1 Februari 2015 mengacu harga produk di pasar Singapura (MOPS) periode 17 Januari hingga 24 Januari 2015.

Harga BBM jenis premium dan solar per 19 Januari 2015 mengalami penurunan dibandingkan 1 Januari 2015 Harga premium di Jawa turun dari Rp7.600 menjadi Rp6.700 per liter, Bali turun dari Rp7.900 menjadi Rp7.000, dan luar Jawa-Bali Rp7.600 menjadi Rp6.600 per liter. Sementara solar dari Rp7.250 menjadi Rp6.400 per liter. [agus]

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…