Humpuss Intermoda Cari Investor Strategis

NERACA

Jakarta- Emiten bidang pelayaran, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) terus mencari investor strategis untuk mengalihkan saham hasil pembelian kembali (buyback). Tujuannya, agar memberikan keuntungan bagi perseroan dan pemegang saham.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Sekretaris Perusahaan HITS Daryono mengatakan, perseroan menyadari bahwa pengalihan saham buyback tersebut telah melewati batas waktu yang telah ditentukan. Perseroan pun telah mengupayakannya persetujuan pemegang saham pada RUPSLB 27 Juni 2013 untuk mencari investor strategis.

Perseroan rencananya akan mencalihkan seluruh sisa saham hasil pembelian kembali sebanyak 309.225.000 lembar saham, sebagaimana diatur dalam ketentuan Peraturan Nomor XI.B.2 dalam jangka waktu paling lama dua tahun setelah ditetapkannya surat atau pada 25 November 2016.

Dapat disampaikan pula, hingga saat ini tidak ada informasi atau fakta kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan yang belum diungkapkan kepada public. Tahun ini, perseroan menargetkan meraih kontrak jangka panjang untuk pengangkutan semen.

Disebutkan, target tersebut merupakan lajutan dari aksi divestasi saham anak usahanya, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC), beberapa waktu lalu. Direktur Utama Humpuss Intermoda Transportasi Theo Lekatompessy pernah bilang, dana hasil divestasi HTC digunakan untuk menjalankan bisnis pengangkutan semen. “Target kontrak pengangkutan semen 10 tahun, nilai kontraknya masih dihitung tapi sekitar puluhan juta dolar (Amerika Serikat),” kata dia.

Perseroan sebelumnya berencana mengalihkan bisnis pengangkutan batubara yang dilaksanakan oleh HTC ke bisnis pengangkutan semen. Pengalihan bisnis tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan, karena Humpuss menilai bisnis batubara terlalu berisiko dan fluktuatif serta selalu merugi.

Akhir tahun lalu, Humpuss melepas 30% kepemilikan saham HTC sekitar Rp 250 miliar. Melalui pelepasan saham tersebut, maka kepemilikan saham perseroan pada HTC menjadi sedikit di atas 50%. Perseroan menjual 30% saham HTC kepada salah satu perusahaan batubara nasional. Namun, perseroan enggan mengungkapkan nama perusahaan nasional tersebut.

Sementara itu, Humpuss tengah menjajaki pinjaman sebesar US$ 12 juta dari bank nasional. Dana tersebut bakal digunakan untuk menjalankan bisnis pengangkutan minyak dan gas (migas) tahun ini. Asal tahu saja, total kebutuhan dana untuk proyek tersebut US$ 15-17 juta. Dimana sekitar 80% dari pinjaman bank dan sisanya ekuitas.

Tahun ini, Humpuss menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 315 juta atau setara Rp 3,7 triliun. Perseroan akan mengandalkan pinjaman bank, kas internal, dan joint operation untuk memenuhi kebutuhan capex.

Sementara itu, capex untuk tanker produk migas sebesar US$ 30 juta, sedangkan lepas pantai (offshore) sebesar US$ 65 juta. Investasi paling kecil dialokasikan untuk sektor bisnis baru yaitu, pengangkutan semen sebesar US$ 15 juta. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…