Awal Pekan, Saatnya IHSG Kembali Konsolidasi

NERACA

Jakarta –Lagi, selama sepekan kemarin laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak sejarah dengan rekor yang terus berganti dengan tren menguat. Bahkan mengakhiri perdagangan saham akhir pekan kemarin, indeks BEI mengulang catatan rekor baru berada di posisi 5.400,10 poin.

IHSG ditutup naik tipis 9.655 poin (0,18%) ke level 5.400,104. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,697 poin (0,07%) ke level 941,111. Director of Investment of PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih megatakan, investasi pemodal asing yang masih mengalir ke pasar saham domestik kembali menjadi salah satu pendorong IHSG,”Fundamental ekonomi Indonesia untuk jangka panjang yang baik serta orientasi investasi pemodal asing yang jangka panjang masih menopang IHSG," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan bahwa prospek infrastruktur di Indonesia yang akan membaik seiring dengan fokus pemerintah untuk mendorong sektor itu membuat minat investor asing terhadap Indonesia tinggi untuk menempatkan dananya, seperti dalam saham.

Kendati demikian, lanjut dia, dalam jangka pendek indeks BEI diproyeksikan akan mengalami konsolidasi koreksi setelah bergerak menyentuh rekor tertingginya, namun situasi itu masih dinilai normal. Asal tahu saja, rekor IHSG sebelumnya diraih pada perdagangan Rabu di level 5.390 dengan rekor intraday di posisi 5.415. Aksi ambil untung investor domestik menghambat penguatan IHSG.

Dana asing masih mengalir masuk dalam jumlah banyak. Transaksi investor asing sore akhir pekan tercatat melakukan pembelia bersih (foreign net buy) senilai Rp 886,036 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 185.285 kali dengan volume 5,37 miliar lembar saham senilai Rp 5,147 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 117 turun, dan 108 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Matahari (LPPF) naik Rp 450 ke Rp 17.450, Lionmesh (LMSH) naik Rp 375 ke Rp 7.700, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 275 ke Rp 11.750, dan BTPN (BTPN) naik Rp 255 ke Rp 4.315. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 300 ke Rp 3.330, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 275 ke Rp 10.600, Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 24.975, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 225 ke Rp 18.200.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup menanjak 30,214 poin (0,56%) ke level 5.420,663. Sementara Indeks LQ45 melonjak 5,934 poin (0,63%) ke level 946,348. Saham-saham konstruksi dan perbankan jadi buruan investor. Saham-saham produsen komoditas dan konsumen kena aksi ambil untung, jadi penghambat laju IHSG.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 102.451 kali dengan volume 2,887 miliar lembar saham senilai Rp 2,707 triliun. Sebanyak 167 saham naik, 86 turun, dan 78 saham stagnan. Bursa-bursa di Asia masih libur merayakan hari Imlek. Hanya pasar saham Jepang yang buka, indeks Nikkei 225 naik 57,66 poin (0,32%) ke level 18.322,45.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 870 ke Rp 4.500, Matahari (LPPF) naik Rp 500 ke Rp 17.500, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 400 ke Rp 11.875, dan BTPN (BTPN) naik Rp 275 ke Rp 4.335. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Intermedia Capital (MDIA) turun Rp 395 ke Rp 3.005, Astra Agro (AALI) turun Rp 200 ke Rp 25.025, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 150 ke Rp 14.150, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 125 ke Rp 10.750.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka menguat sebesar 8,98 poin atau 0,17% menjadi 5.399,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) menguat 2,27 poin (0,24%) ke level 942,68,”Meski laju rupiah cenderung masih menurun, namun tampaknya tidak terlalu direspon pelaku pasar saham," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Dia mengatakan, penurunan tingkat suku bunga acuan (BI rate) memberikan kesan bahwa laju inflasi dapat cenderung stabil, sentimen BI rate masih menjadi salah satu penopang IHSG BEI kembali melanjutkan penguatan.

Menurut dia, tren melemahnya harga minyak mentah dunia akan membuat komponen inflasi dapat ditekan sehingga inflasi Indonesia diekspektrasikan sesuai dengan target yang sebesar 5% pada tahun ini,”Meski kami tidak terlalu melihat sentimen politik sebagai penggerak IHSG, namun perlu juga dipertimbangkan sebagai sentimen tambahan pelengkap. Adanya keputusan Presiden RI mengenai konflik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bisa menjadi salah satu sentimen positif," katanya.

Analis Senior LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo menambahkan bahwa sikap Presiden itu dinilai dapat memperbaiki atmosfir hukum di Indonesia, beberapa pelaku pasar saham memanfaatkan situasi itu untuk kembali melakukan akumulasi beli.

Sementara sentimen eksternal, lanjut Lucky Bayu Purnomo, bursa saham global yang mayoritas bergerak di area positif menambah dukungan bagi IHSG BEI. Situasi itu akan membuat transaksi di dalam negeri masih marak. Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 47,20 poin (0,19%) ke 24.832,08, indeks Bursa Nikkei naik 58,38 poin (0,32%) ke 18.323,17, dan Straits Times menguat 19,75 poin (0,58%) ke posisi 3.435,66. (bani)

BERITA TERKAIT

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

Metropolitan Land Raup Laba Bersih Rp417,6 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membukukan laba bersih Rp417,6 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh…

Elang Mahkota Akuisisi Carding Aero Rp704,14 Miliar

NERACA Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Roket Cipta Sentosa (RCS) melaksanakan…