Koneksi Jaringan Pipa Gas Ditargetkan 2020

NERACA

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan jaringan gas yang terkoneksi (saling terhubung) di seluruh Indonesia akan terwujud dalam lima tahun mendatang, sebagai bagian menyukseskan konversi dari bahan bakar minyak ke gas. "Dalam lima tahun, gimana caranya mengoneksi seluruh nusantara," kata Menteri ESDM Sudirman Said seperti dikutip dari laman Antara, Rabu (18/2).

Kesimpulan itu didapatkan setelah Menteri ESDM mendapatkan penjelasan rencana pembangunan infrastruktur dari jajaran petinggi BUMN PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Jaringan infrastruktur gas ke seluruh Indonesia dilakukan melalui pembangunan pipa darat dan jalur laut menggunakan pipa dan kapal-kapal pembawa CNG dan LNG. "Itu jadi fokus kami kedepan," kata dia.

Menteri mengaku senang dengan penjelasan yang diberikan PGN, karena perencanaannya sudah disusun dengan baik. Selanjutnya, Menteri meminta agar PGN bersinergi dengan Pertamina untuk menentukan pembagian pengerjaan pembangunan infrastruktur jaringan gas ke seluruh Indonesia. "Tinggal rekonsiliasi dengan Pertamina, apa yang mau dikerjakan Pertamina dan PGN," kata Menteri.

Menteri memang menginginkan agar pembangunan infrastruktur jaringan gas nasional dilakukan oleh pihak swasta. Sedangkan pemerintah hanya akan memberikan dorongan agar investasi berjalan baik. Menurut Menteri, pembangunan akan lebih efisien bila dilakukan pihak swasta, karena memiliki perhitungan sendiri. "Sepanjang secara komersial bisa dikerjakan korporasi dikerjakan korporasi, berikan kesempatan korporasi untuk masuk. Sehingga uang APBN bisa digunakan sebagai dana stimulan," kata dia.

Di tempat yang sama, Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan target memasang koneksi jaringan gas ke seluruh Indonesia dalam lima tahun bukan hanya tugas PGN. "Itu bukan hanya PGN, masing-masing punya peranan," kata dia. Namun, PGN berharap bisa melaksanakan tugas itu bila pemerintah memberikan kepercayaan kepada BUMN itu untuk membangun infrastruktur. Sampai saat ini, PGN memegang peranan besar dalam pembangunan infrastruktur jaringan gas. Hampir 70 persen jaringan pipa yang terbangun di seluruh Indonesia dibangun PGN.

Selain itu, pihaknya mendorong dua BUMN, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, untuk mengembangkan infrastruktur gas di Indonesia. Ia menilai sinergi antara kedua perusahaan pelat merah itu semakin baik. "Tadi saya dapat penjelasan sampai 2020 roadmap seperti apa, juga tentang rekonsiliasi soal apa yang akan dikerjakan bersama Pertamina. Mereka juga sering bertemu," katanya.

Sudirman mengaku senang karena perencanaan infrastruktur gas sudah cukup matang. Bahkan, dalam tahap awal, kedua perusahaan sudah berencana mengintegrasikan jaringan SPBU Pertamina untuk dipasang SPBG PGN melalui nota kesepahaman yang diteken akhir Januari lalu. Kerja sama itu diharapkan bisa menjadi awal sinergi di bidang lainnya.

Sudirman menuturkan, pemerintah mendorong korporasi untuk bisa mengembangkan infrastruktur gas agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) hanya digunakan sebagai stimulan. "Sepanjang secara komersial bisa dikerjakan korporasi, kita dorong supaya uang APBN bisa digunakan untuk stimulan. Kalau mereka perlu stimulus dan fasilitas tertentu, di situ pemerintah masuk," ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah akan mengevaluasi rencana sinergi kedua perusahaan pada 2016, setahun setelah rencana sinergi Pertamina-PGN. "Nanti 2016 kita lihat rencana Pak Hendi dan Pertamina, di mana pemerintah harus masuk," katanya. Sebelumnya, PT PGN Tbk dan PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepahaman sinergi pengembangan bahan bakar gas untuk transportasi di seluruh Indonesia.

Melalui kerja sama itu, maka Pertamina dan PGN dapat saling memanfaatkan jaringan pipa gas bumi yang dimiliki untuk pendistribusian BBG transportasi di Indonesia. Pertamina dinilai memiliki kekuatan jaringan pada bisnis retail migas, sementara PGN pada jaringan pipa gasnya.

BERITA TERKAIT

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…

BERITA LAINNYA DI Industri

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

Program Making Indonesia 4.0 Tingkatkan Daya Saing

NERACA Jerman – Indonesia kembali berpartisipasi dalam Hannover Messe 2024, acara pameran industri terkemuka yang merupakan salah satu satu pameran…

Le Minerale Favorit Konsumen Selama Ramadhan 2024

Air minum kemasan bermerek Le Minerale sukses menggeser AQUA sebagai air mineral favorit konsumen selama Ramadhan 2024. Hal tersebut tercermin…