Tingkatkan Kapasitas Produksi - Gelar Ekspansi Bisnis, Sritex Perluas Pabrik

NERACA

Surakarta – Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional merupakan sektor strategis yang memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan sandang dalam negeri serta sebagai penghasil devisa ekspor non migas dengan nilai yang cukup signifikan. Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama Perluasan Pabrik PT. Sritex, Tbk di Solo, Jumat (13/2). Pada acara tersebut juga dihadiri Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Walikota Solo FX. Hadi Rudyatmo.

Pada kesempatan itu, Menperin memberikan apresiasi kepada PT. Sritex, Tbk karena telah memberikan kontribusi positif pada neraca perdagangan nasional. “Meskipun di tengah pemberlakuan berbagai kesepakatan perdagangan (FTA) baik yang bersifat bilateral maupun regional serta berbagai kendala yang dihadapi industri, PT. Sritex Tbk. dapat bertahan dan melewati kondisi sulit tersebut”.

Dapat disampaikan, laporan penjualan PT. Sritex, Tbk dari tahun ke tahun terus meningkat dengan share ekspor di atas 65% dalam 4 tahun terakhir. Selain itu, PT. Sritex, Tbk juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar hingga mencapai 50 ribu orang atau sekitar 3,5% dari total penyerapan tenaga kerja sektor TPT.

PT. Sritex, Tbk juga terus mengembangkan industrinya melalui perluasan pabrik spinning dan finishing, yang dilakukan peletakan batu pertamanya. Melalui peningkatan investasi tersebut, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kapasitas produksi dan ekspor sehingga berdampak positif pada peningkatan penerimaan pajak untuk negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kualitas infrastruktur yang ada.

Menperin mengatakan, PT. Sritex, Tbk tidak hanya memenuhi permintaan kebutuhan tekstil dan pakaian jadi secara umum, namun juga telah menyuplai kebutuhan tekstil di bidang pertahanan, diantaranya tenda, tas ransel, sepatu, serta seragam militer, baik dalam negeri maupun ekspor, terutama untuk negara Jerman dan negara NATO lainnya dengan berbagai teknologi tinggi yang dikenakan pada produknya, seperti teknologi anti inframerah, anti api, anti peluru, anti radiasi dan anti serangga. “Saya juga sangat mengapresiasi teknologi yang telah diterapkan oleh PT. Sritex, Tbk untuk terus mengembangkan smart textile yang mempunyai value added yang cukup tinggi pada bidang TPT”.

Sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan technical textile di dalam negeri, Menperin berharap PT. Sritex, Tbk juga memberikan kontribusi dengan melakukan diversifikasi pada produknya dan menjadi pionir untuk produsen technical textile. Pengembangan technical textile tersebut perlu terus diupayakan mengingat semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…