Reaksi Positif Investor - IHSG Cetak Rekor Hingga Akhir Tahun

NERACA

Jakarta – Kembali menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga mecetak rekor dua kali dalam sepekan, diyakini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida optimistis IHSG mampu mencetak rekor perdagangan pada tahun ini.

Hal tersebut melihat raihan positif IHSG akhir pekan kemarin seiring meningkatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal di Tanah Air,”Naik turunnya indeks itu tergantung persepsi. Kenaikan tinggi ini menunjukkan kepercayaan masyarakat kita yang tinggi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, lanjut dia, hal yang memengaruhi meningkatkannya IHSG tidak lepas dari sentimen domestik dan kondisi global. "Kondisi domestik kita juga bagus, global saat ini juga bagus. Apalagi dengan adanya program pembangunan infrastruktur dalam negeri. Memberi dampak positif terhadap persepsi investor," terangnya.

Menurut Nurhaida, kinerja IHSG BEI di kawasan ASEAN juga merupakan salah satu yang tertinggi pertumbuhannya selama 2015 ini,”Secara ASEAN kita bagus. Sentimen positif di dalam negeri juga bagus dan secara global mendukung pasar saham," ucapnya.

Oleh karena itu, Nurhaida berharap para investor tidak terpengaruh pada sentimen atau tren yang ada setiap hari. Namun, melihat secara prospek jangka panjang atau fundamental. Diperkirakan prospek pasar modal Indonesia ke depan akan semakin bagus,”Sentimen negatif akan menurunkan indeks, para investor sebaiknya melihat secara fundamental.  Kita berusaha agar menjaga kepercayaan investor dan bagaimana kita mengawasi pasar modal," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan analis Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, masih mengalirnya dana asing ke pasar saham domestik menggambarkan bahwa keyakinan investor terhadap kondisi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik,”IHSG dalam jangka pendek masih berada dalam tren penguatan," kata William.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan menambahkan bahwa pada tahun ini indeks BEI berpotensi menyentuh level 6.000 poin,”Sementara dalam waktu dekat ini, IHSG BEI berpotensi menyentuh level 5.400 poin," ujarnya.

IHSG pada perdagangan hari terakhir pekan kemarin, ditutup melanjutkan kenaikan dan memperbaiki rekor sebelumnya. IHSG melonjak 30,75 poin atau 0,58% ke level 5.374,17.  Menurut Kepala Riset Recapital Securities, Andrew Argado, faktor eksternal menjadi penopang IHSG BEI kembali menembus rekor barunya,”Adanya kesepakatan gencatatn senjata antara Rusia dan Ukraina membuat bursa saham global mengalami peningkatan,”ujarnya.

Dia menjelaskan, gencatan senjata itu membuat harga minyak dunia kembali meningkat mendorong saham-saham global di sektor energi, termasuk di Indonesia mengalami peningkatan. Terpantau harga minyak dunia bergerak ke level US$ 51,92 per barel. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…