Hingga Januari 2015 - Kontrak Baru Adhi Karya Rp 192,0 Miliar

NERACA

Jakarta – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru hingga akhir Januari 2015 sebesar Rp 192,0 miliar. Dimana realisasi kontrak baru tersebut diraih melalui perolehan beberapa proyek yang mayoritas terbagi atas jalan dan jembatan sebesar 49% serta sisanya merupakan proyek gedung dan infrastruktur lainnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Ki Syahgolang Permata, Corporate Secretary Adhi Karya mengatakan, pada kategori sumber dana, realisasi kontrak baru tersebut terdiri dari APBN sebanyak 46%, BUMN sebesar 18% sementara swasta/Lainnya terdapat 37%. Sedangkan dari sisi lini bisnis, di awal tahun 2015 ini, Konstruksi dan EPC masih mendominasi kontribusi sebesar 89%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Untuk kinerja Adhi Karya di tahun 2015, target perolehan kontrak baru sebesar Rp 15,2 triliun, di mana lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp 12,5 triliun, lini bisnis EPC sebesar Rp 460,1 miliar, pada lini bisnis properti realti sebesar Rp 1,7 triliun, dan lini bisnis precast concrete Rp 479,6 miliar. Sedangkan dari jenis pekerjaan, proyek gedung diperkirakan sebanyak 39 persen, jalan dan jembatan sebesar 31 persen dan sisanya adalah proyek infrastruktur lainnya.

Total pendapatan usaha di tahun 2015 direncanakan sebesar Rp 13,2 triliun, dan laba bersih di tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp 440,1 miliar, di mana dari total perolehan laba bersih yang direncanakan tersebut, anak perusahaan yang dominan memberikan kontribusi adalah PT Adhi Persada Properti dan PT Adhi Persada Realti sebesar 66,6 persen melalui pengembangan bisnis properti realti.

Capex Adhi Karyadi tahun 2015 direncanakan sebesar Rp 824,7 miliar yang terdiri atas investasi pengembangan bisnis properti realti hotel sebesar Rp 566,1 miliar, penyertaan proyek investasi sebesar Rp 202,8 miliar dan pembelian aset tetap sebesar Rp 68,387 miliar. Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari sisa dana hasil penerbitan obligasi yang lalu dan kredit perbankan serta kas internal Perseroan.

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah memberikan suntikan modal atau penyertaan modal negara (PMN) ke beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di berbagai sektor. Dari sektor konstruksi, diantaranya Adhi Karya yang di usulkan mendapatkan suntikan dana segar sebesar Rp 1,4 triliun untuk mendanai proyek monorel. Dimana dalam proyek monorel tersebut menelan investasi sebesar Rp 9,6 triliun yang rencananya akan dibangun jalur monorel dari Bekasi Timur-Cawang dan Cibubur-Cawang selanjutnya dari Cawang dibawa ke Kuningan, Jakarta Selatan.

Menteri BUMN Rini Soemarno pernah bilang, Adhi Karya mendapatkan suntikan modal untuk membangun monorel dan stasiun pendukung,”Dana ini akan disuntikkan saat Adhi Karya menerbitkan saham baru dengan mekanisme hak memesan efek terlbih dahulu (HMETD) alias rights issue. Negara akan mengeksekusi haknya saat rights issue nanti,”ungkap Rini. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…