Laba Wom Finance Anjlok 45,24%

NERACA

Jakarta –Sepanjang tahun 2014, laba PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) anjlok 45,24% atau sebesar Rp 36,34 miliar, dibandingkan tahun lalu mencapai Rp 66,36 miliar. Hal yang sama juga terjadi pada laba per saham dasar perseroan yang merosot menjadi Rp 12,17 di bandingkan 2013 sebesar Rp 33,18. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, menurunnya laba  akibat berkurangnya pendapatan dan meningkatnya beban. Pendapatan perseroan pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp1,46 triliun, turun sekitar 7,59% dibanding 2013 sebesar Rp1,58 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusi dari pembiayaan konsumen sebesar Rp844,58 miliar, naik dibanding tahun sebelumnya Rp801,49 miliar.

Selain itu, dari pendapatan bunga senilai Rp10,36 miliar, bertambah dibanding 2013 senilai Rp10,14 miliar, namun pendapatan administrasi berkurang menjadi Rp438,30 miliar dari Rp540,21 miliar, meski pendapatan lain-lain menjadi Rp266,36 miliar dari Rp231,68 miliar.  

Sementara total beban meningkat 1,34% menjadi Rp1,51 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,49 triliun. Beban perseroan yang mengalami kenaikan adalah pendanaan menjadi Rp426,39 miliar dari Rp331,39 miliar.

Di samping itu, beban pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai menjadi Rp221,06 miliar dari Rp148,37 miliar dan beban lain-lain menjadi Rp9,69 miliar dari Rp4,53 miliar. Adapun total aset perusahaan per akhir 2014 sebesar Rp5,30 triliun, dengan total utang Rp4,75 triliun. Jumlah itu meningkat dibanding 2013, di mana aset perusahaan senilai Rp3,83 triliun dengan utang Rp3,32 triliun.   

Sebagai informasi, perseroan juga berencana menerbitkan saham baru (rights issue) sebesar Rp 200 miliar melalui penawaran umum terbatas (PUT) I. Total saham yang dikeluarkan perseroan sebesar 1.481.481.480 saham. Salah satu tujuan WOM Finance melakukan rights issue adalah sebagai upaya meningkatkan modal kerja tahun 2015.

President Director WOM Finance, Djaja Sutandar pernah bilang, perseroan memutuskan meningkatkan modal melalui penerbitan saham baru atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk mendukung pertumbuhan usaha dan meningkatkan produk pembiayaan,”Adapun saham baru WOM Finance bernilai Rp 100 per saham dan harga yang ditawarkan mencapai Rp 135 untuk per saham,”ujarnya.

Kata Djaja Sutandar, melalui rights issue ini perseroan berupaya memperkuat modal inti. Diharapkan dengan rights issue tersebut, perseroan bisa meningkatkan jumlah pembiayaan hingga menjadi sekitar 6-8% dibandingkan akhir tahun 2014.

Asal tahu saja, guna memenuhi target pembiayaan tahun ini sebesar 6%-8%, perseroan telah menyiapkan sumber dana dari berbagai sumber. Sekitar 60-70% sumber dana akan berasal dari Bank International Indonesia (BII) sebagai induk usaha. WOM juga akan menggali sumber dana lain yang berasal dari obligasi dan pinjaman bank lain. Disebutkan, kebutuhan untuk pembiayaan tahun ini sekitar Rp6,5 triliun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…