Saham Garda Tujuh Buana Disuspensi

NERACA

Jakarta - Kabar PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) menutup sementara operasi tambang perseroan untuk jangka waktu minimal tiga bulan, lantaran melemahnya permintaan pasar batu bara direspon langsung PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penghentian sementara (suspensi) saham perseroan.

Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Non-Group BEI, Arif M Prawirawinata mengatakan, suspensi tersebut dilakukan menyusul penutupan sementara operasi tambang perseroan untuk jangka waktu minimal tiga bulan,”Merujuk surat GTBO pada 11 Februari 2015 perihal penjelasan terhadap penghentian sementara produksi batu bara, Bursa memutuskan melakukan suspensi perdagangan efek GTBO," katanya dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (12/2).

Suspensi tersebut dilakukan di pasar reguler dan tunai sejak sesi I perdagangan Kamis hingga pengumuman lebih lanjut. Adapun suspensi dalam rangka menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

Sementara terkait hal itu, bursa saat ini sedang dalam proses permintaan penjelasan lebih lanjut kepada perseroan. Karena itu, bursa mengimbau kepada para pemangku kepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan GTBO.

Direktur Utama GTBO, Ratendra Kumar Srivastava pernah bilang, perseroan menutup operasi tambang karena harga pasar yang melemah. Namun demikian, pasokan telah meningkat karena sebagian besar penambang terpaksa meningkatkan produksi karena lebih murah untuk memproduksi dan menjual rugi daripada merasionalisasi produksi.

Menurut dia, hal ini penting bagi para penambang karena mereka berada di bawah tekanan untuk menjalankan arus kas. Jika tidak, makan akan sulit membayar utang diperoleh bagi para penambang. Efek yang terjadi dari faktor tersebut yakni peningkatan pasokan batu bara di tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan pasokan batu bara di tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan permintaan batu bara."Akibatnya, harga batu bara telah jatuh lebih dari 50% dari harga batu bara pada 2012 dan 2013. Secara global, ada rasionalisasi produksi yang mencapai 118 juta ton, namun pengurangan produksi ini diimbangi dengan peningkatan produksi di Indonesia, Australia, dan India," jelas dia.

Oleh karena itu, untuk mengendalikan biaya dan melindungi pasar, dewan direksi memutuskan untuk menutup sementara kegiatan penambangan untuk jangka waktu minimal tiga bulan, mulai dari bulan berjalan sampai dengan April 2015.

Selama periode ini, tambah dia, para pekerja tambang akan diberhentikan dan kontrak tongkang ditangguhkan. Upaya ini akan dilakukan selama periode tersebut untuk menjaga infrastruktur dan peralatan tambang,”Sehingga saat akan beroperasi Mei 2015, tidak akan ada gangguan dan kami akan bergerak pada kecepatan yang optimal dalam produksi dan penjualan,”ungkapnya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…